Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 01 Oktober 2025 | 19:10 WIB
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
Kasus dugaan penganiayaan terhadap dua jurnalis yang akan meliput di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pasar Rebo, Jakarta Timur, berakhir dengan damai. (tangkap layar/ist)
Baca 10 detik
  •  Pelaku yang merupakan petugas keamanan Salim Usemahu secara resmi meminta maaf kepada kedua korban.
  • Mereka kemudian menyepakati menempuh jalur restorative justice.
  • Kasus tersebut berawal saat Munir dan rekannya Kiki, mendatangi kantor SPPG Gedong 02 usai puluhan siswa SDN 01 keracunan.

Suara.com - Kasus dugaan penganiayaan terhadap dua jurnalis yang akan meliput di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pasar Rebo, Jakarta Timur, berakhir dengan damai.

Melalui video yang diunggah akun Instagram @warungjurnalis, pelaku yang merupakan petugas keamanan Salim Usemahu secara resmi meminta maaf kepada kedua korban, yaitu Munir, seorang jurnalis dari Warta Kota, dan Kiki, jurnalis dari iNews.

Mereka kemudian menyepakati menempuh jalur restorative justice.

“Dengan ini saya menyatakan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada kedua jurnalis, Munir dan Kiki,” ujar Salim dalam video yang diunggah saat membacakan surat pernyataannya, Rabu (1/10/2025).

Ia kemudian berjanji, tidak akan mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Setelah pernyataan dibacakan, kedua jurnalis yang berdiri di sisi kanan kiri sang pelaku, menerima permintaan maaf tersebut.

Perdamaian tersebut, terlihat melalui video unggahan, ditutup dengan jabat tangan dan pelukan hangat antara pelaku dan kedua korban, dengan senyuman di wajah mereka, menandakan kasus yang telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Sebelumnya, kasus tersebut berawal saat Munir dan rekannya, Kiki, mendatangi kantor SPPG Gedong 02.

Tujuannya adalah untuk melakukan konfirmasi terkait adanya dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami oleh siswa-siswi di SDN 01 Gedong.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Gara-Gara Pernah Marah Soal Kisruh MBG: Cara Saya Salah!

Awalnya, kedua jurnalis dipersilahkan masuk oleh Salim yang bertugas sebagai petugas keamanan. Akan tetapi, suasana seketika menjadi tegang saat mereka menyampaikan tujuannya untuk bertemu dengan kepala SPPG. Pihak keamanan menyatakan bahwa pimpinan sedang tidak ada dan dengan nada keras mengusir kedua jurnalis tersebut.

Kasus dugaan keracunan terhadap 21 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Gedong, Jakarta Timur memberikan rasa khawatir pada para orang tua siswa. (Suara.com/Fakhri)
Kasus dugaan keracunan terhadap 21 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Gedong, Jakarta Timur memberikan rasa khawatir pada para orang tua siswa. (Suara.com/Fakhri)

“Saya bilang saya dari wartawan dan nggak lama tiba-tiba malah diusir gitu, dengan nada yang cukup keras juga kan suruh keluar,” ujar Munir, memberikan gambaran apa yang ia alami dengan rekannya, Kiki, tertulis dalam keterangan unggahan.

Kemudian, konflik memuncak ketika Munir mencoba mengambil gambar mobil milik SPPG yang hendak masuk, petugas keamanan, langsung beranjak keluar sambil berteriak.

“Tiba-tiba sudah teriak-teriak, nanya ngapain ngambil gambar apa video-video gitu, melarang lah intinya,” tambah Munir, pada Selasa (30/9/2025), dikutip dari keterangan unggahan yang sama.

Adapun dugaan penganiayaan yang dilakukan Salim terhadap kedua jurnalis tersebut, terdengar melalui rekaman video yang diunggah.

“Ya, kita dianiaya nih. Saya dianiaya,” ujar salah satu dari kedua wartawan, melalui video yang diunggah.

Reporter : Nur Saylil Inayah

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI