-
Presiden Prabowo mengingatkan TNI agar tidak berkhianat dan selalu setia pada bangsa, negara, dan rakyat.
-
Pesan disampaikan saat pemberian kenaikan pangkat istimewa dan tanda kehormatan bagi purnawirawan serta prajurit TNI berdedikasi tinggi.
-
Pengingat ini menekankan prinsip TNI manunggal dengan rakyat dan menggunakan kekuatan hanya untuk kepentingan negara, bukan politik.
Suara.com - Pesan Presiden Prabowo Subianto kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar jangan berkhianat terhadap bangsa, negara, dan rakyat dinilai sudah tepat.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan Prabowo memang sudah seharusnya mengingatkan TNI agar jangan mengkhianati bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Menurut dia, ada dua hal menjadi sebab mengapa kepala negara perlu mengingatkan TNI untuk tidak berkhianat.
Pertama, kata Jamiluddin, TNI memiliki kekuatan yang sangat besar. Kekuatan yang besar tersebut dapat digunakan untuk keperluan apa saja, baik merusak maupun membangun Indonesia menjadi lebih baik.
"Kekuatan TNI itu juga dapat digunakan untuk kepentingan politik, misalnya melakukan kudeta untuk mengambil kekuasaan secara paksa dan bertentangan dengan kehendak demokrasi," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Jumat (3/10/2025).
Mengingat besarnya kekuatan TNI hingga dapat dipakai untuk kepentingan politik, sudah sewajarnya Prabowo memberikan pesan tersebut.
"Karena itu, Prabowo mengingatkan agar TNI tidak menggunakan kekuatannya untuk merusak dan bertentangan dengan fungsi dan tugasnya sebagaimana diatur dalam UU TNI. Kalau TNI menggunakan kekuatan di luar koridor itu, berarti TNI sudah berkhianat kepada bangsa, negara, dan rakyat," kata Jamiluddin.
Hal kedua, melalui pesannya, Prabowo dinilai ingin mengingatkan bahwa TNI berasal dari rakyat.
Prabowo ingin TNI tumbuh dan besar bersama rakyat, menghormati, serta mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
Baca Juga: HUT TNI ke-80: TNI AL Gelar Parade Laut dengan 51 Kapal Perang
"Jadi, TNI itu tentara rakyat . Karena itu, TNI bagian dari rakyat itu sendiri, bukan entitas yang terpisah," kata Jamiluddin.
"Dari sanalah kemudian muncul prinsif TNI manunggal dengan rakyat. TNI pun harus menjadi pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana sudah diatur dalam 8 wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit," sambungnya.
Melalui pesan kepada TNI saat on board di Kapal Markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, Prabowo ingin mengingatkan TNI agar jangan sampai pernah berkhianat.
"Prabowo berharap prajurit tidak pernah berpikir untuk berkhianat kepada bangsa, negara, dan rakyat. Sebab, kalau TNI berkhianat itu sama saja sudah lupa pada jati dirinya. TNI sudah lupa dengan asal usulnya," kata Jamiluddin.
Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa, Negara, dan Rakyat!
Presiden Prabowo Subianto berpesan kepada TNI agar jangan pernah mengkhianati bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Pesan itu disampaikan Prabowo dari atas Kapal Markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, usai memberikan kenaikan pangkat istimewa dan tanda kehormatan di Teluk Jakarta, Kamis (2/10/2025).
"Saya kira itu yang ingin saya sampaikan, jaga terus kehormatan bangsa dan negara, utamakan selalu pengabdian kepada bangsa dan rakyat, jangan pernah menghianati bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Diketahui kenaikan pangkat istimewa diberikan Prabowo kepada 11 purnawirawan TNI.
Prabowo menyampaikam alasan mengapa ia memberikan kenaikan pangkat istimewa terhadap 11 purnawirawan. Prabowo mengatakan para pensiunan TNI telah memberikan pengabdian terbaik selama berkarier.
"Ada beberapa perwira yang kita beri kenaikan pangkat istimewa walapun mereka sudah pensiun. Sebagai pengakuan terhadap sumbanga-sumbangan yang telah mereka berikan kepada bangsa," kata Prabowo, Kamis (2/10/2025).
Menurut Prabowo 11 perwira tinggi terus-menerus membuktikan pengabdian dan dedikasi kendati telah purna tugas.
"Dan selama pengabdian mereka dalam dinas kemiliteran, mereka telah berbuat yang sangat berguna bahkan melebihi panggilan tugas. Untuk itu saya mendapat kehormatan hari ini memberi penghargaan tersebut," kata Prabowo.
Pada kesempatan dan tempat yang sama, Prabowo menyematkan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama dan Samkaryanugraha kepada 18 Prajurit TNI.
Bintang Yudha Dharma Pratama adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati jasa dharma bakti seseorang yang dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara. Tanda ini diberikan kepada mereka yang telah mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas serta menghasilkan karya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh negara.
Sedangkan Samkaryanugraha adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada satuan TNI, namun dalam pelaksanaannya yang menerima adalah seseorang yang berjasa dalam suatu operasi militer dan pembangunan untuk pertahanan negara dan bangsa.