- Fakta baru terungkap di balik kasus penyekapan dan penyiksaan berkedok jual-beli mobil dengan sistem COD di sebuah rumah di Kelurahan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
- Selain melibatkan sembilan warga sipil, kasus ini ternyata turut menyeret mantan anggota TNI AL.
- Kasus penyekapan ini melibatkan mantan anggota TNI AL berinisial Praka MRA.
Namun, setelah korban mentransfer uang muka Rp49 juta, N bersama sejumlah orang langsung merampas ponsel dan tas korban.
"Tersangka N dan beberapa tersangka lainnya ini sambil berteriak 'kooperatif, kooperatif', lalu langsung memasukkan keempat korban ke dalam mobil," tutur Ade Ary.
Selama perjalanan di dalam mobil, menurut Ade Ary, mata korban ditutup menggunakan kain hitam. Mereka kemudian dibawa ke salah satu rumah di Jalan Eboni 2, Kelurahan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Di sana, mereka mengalami penyiksaan dan pemerasan. Keesokan harinya, sekitar pukul 05.00 WIB, DJ yang merupakan istri korban bernama Indra berhasil melarikan diri saat penjaga tertidur. Ia menumpang motor warga dan melanjutkan perjalanan dengan taksi menuju SPKT Polda Metro Jaya untuk melapor.
Setelah menerima laporan pada Senin (13/10/2025) siang, tim Resmob langsung bergerak ke lokasi, menangkap para pelaku, dan menyelamatkan Indra beserta dua korban lainnya, Ibenk dan Ajit.
Kesembilan pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka dijerat Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan dan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.