- Kejati DKI menyatakan berkas perkara Delpedro Marhaen Cs lengkap, menandai proses hukum lanjut.
- Delpedro dan lima aktivis lain diduga menghasut demonstrasi anarkis melalui media sosial.
- Permohonan praperadilan mereka ditolak hakim, membuka jalan bagi proses persidangan pidana resmi.
Suara.com - Berkas perkara kasus dugaan penghasutan dalam aksi demonstrasi anarkis di Jakarta pada akhir Agustus 2025, dengan tersangka Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen bersama lima orang lainnya, dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Kepastian ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi.
Ia memastikan seluruh berkas enam tersangka sudah dinyatakan memenuhi syarat formil dan materiil.
Selain Delpedro, lima tersangka lainnya adalah Muzaffar Salim, aktivis sekaligus staf Lokataru; Syahdan Husein, aktivis dan admin akun @gejayanmemanggil; Khariq Anhar, admin Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP); RAP, yang diduga sebagai pembuat dan kurir molotov; serta Figha Lesmana, yang dituding menyebarkan hasutan melalui platform TikTok.
"Benar berkas sudah lengkap atau P21,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa (28/10/2025) malam.
Menurut Ade Ary, tahap selanjutnya adalah pelimpahan tahap dua berupa penyerahan tersangka dan barang bukti ke Kejati DKI Jakarta.
“Besok akan kami tahap dua ke Kejati DKI,” ungkapnya.
Sebelumnya, Delpedro bersama tiga aktivis lainnya, yakni Syahdan, Khariq, dan Muzaffar, sempat mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Mereka menggugat penetapan tersangka dan penahanan oleh Polda Metro Jaya. Namun, majelis hakim menolak seluruh gugatan tersebut.
Baca Juga: Gagal Bebas! Praperadilan 4 Aktivis yang Dituding Dalang Kerusuhan Agustus 2025 Ditolak Hakim
Dengan dinyatakan lengkapnya berkas perkara, proses hukum Delpedro Marhaen Cs kini memasuki babak baru menuju persidangan pidana di Pengadilan Negeri Jakarta.