Toleransi dalam Keberagaman Hadir Lewat Kepemimpinan Gus Fawait

Selasa, 25 November 2025 | 08:55 WIB
Toleransi dalam Keberagaman Hadir Lewat Kepemimpinan Gus Fawait
Gus Fawait saat berkunjung dalam kegiatan keagamaan di Kabupaten Jember (Dok: Diskominfo Pemkab Jember)

Suara.com - Di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fawait atau karib disapa Gus Fawait, Kabupaten Jember semakin menunjukkan komitmennya sebagai rumah besar bagi semua umat beragama.

Serangkaian kunjungan lintas iman yang dilakukan Gus Fawait menjadi bukti bahwa toleransi bukan sekadar slogan, melainkan bagian dari budaya pemerintahan.

Pada Minggu, 23 November 2025, Gus Fawait berkunjung ke Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, untuk bersilaturahmi dengan umat Hindu yang tengah melaksanakan persembahyangan. Dalam perjumpaan itu, ia menegaskan kembali komitmen persatuan.

 “Di Jember, kita hidup rukun tanpa membedakan suku, agama, atau latar belakang. Kita satu keluarga besar Indonesia,” ujarnya.

 Ia menambahkan bahwa keharmonisan hanya bisa dijaga apabila setiap kelompok terus membuka ruang saling menghormati. “Dengan bergandengan tangan, Jember akan semakin maju. Keberagaman ini bukan jarak, tetapi kekuatan,” kata dia.

Kegiatan lintas iman serupa dilakukan lebih awal pada Minggu, 10 Agustus 2025 lalu, ketika ia mengunjungi dua tempat ibadah berbeda: Sendang Tirtha Amertha Rajasa milik umat Hindu serta Gereja Katolik Santo Yusup. Dalam kunjungan itu, Gus Fawait menegaskan bahwa Jember bukan milik satu golongan.

 “Kabupaten Jember milik semua,” tuturnya. “Cinta adalah jembatan yang menyatukan perbedaan agama, suku, ras, hingga budaya.”

Upaya memperkuat kerukunan tidak berhenti pada kunjungan simbolik. Pada Rabu, 3 September 2025, ia berdialog dengan pengurus Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jember. Pertemuan tersebut menjadi ruang untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka antarumat beragama, sekaligus memastikan pemerintah hadir sebagai fasilitator kerukunan.

Di ranah kultural, pemerintah daerah juga menginisiasi ruang pertemuan melalui peresmian Majelis Sholawat Al Mu’tasbhim Billah, wadah yang menghimpun berbagai kelompok sholawat di Jember. Forum ini dianggap sebagai jembatan sosial yang mempertemukan banyak komunitas dalam suasana kebersamaan.

Baca Juga: Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta

Keterlibatan lintas agama juga tampak dalam sejumlah tradisi masyarakat seperti kirab pusaka dan sedekah bumi. Pada kegiatan tersebut, tokoh-tokoh dari berbagai agama dilibatkan untuk memimpin doa secara bergiliran sebuah simbol penghormatan terhadap keberagaman keyakinan yang hidup di Jember.

Dalam momen Lebaran maupun hari besar keagamaan lainnya, Gus Fawait turut hadir dalam silaturahmi lintas iman bersama perwakilan Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan agama lain. Pertemuan semacam ini disebutnya penting untuk memperkuat jejaring antar tokoh agama agar komunikasi tetap terjaga dan potensi gesekan dapat diminimalisasi.

Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan bahwa pembangunan daerah membutuhkan keterlibatan seluruh masyarakat.

“Tidak ada kemajuan tanpa kekompakan. Jember hanya bisa kuat bila semua elemen ikut berjalan bersama,” katanya.

Serangkaian kegiatan lintas iman tersebut menunjukkan langkah pemerintah daerah dalam menghidupkan nilai toleransi di tingkat akar rumput. Harapannya, upaya ini dapat terus memperkuat budaya saling menghargai dan menjadikan Jember sebagai rumah bersama yang aman bagi seluruh warganya, tanpa memandang latar kepercayaan.***

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI