-
Bencana banjir dan longsor sejak pertengahan November melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, menyebabkan krisis tingkat provinsi yang memerlukan bantuan nasional.
-
Korban jiwa terus bertambah; total 249 meninggal dan 227 hilang per 2 Desember 2025. Lebih dari 660 ribu jiwa mengungsi, mendesak penyaluran logistik segera.
-
Kerusakan masif mencakup 77.049 rumah, fasilitas publik, dan 139.444 hektare sawah, menciptakan kerugian material besar dan ancaman kerawanan pangan.
Kerusakan ratusan ribu hektare sawah ini berpotensi memicu kerawanan pangan lokal jika tidak segera ditangani pasca-bencana.
Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan relawan terus berjibaku di lapangan. Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan nyawa yang masih bisa diselamatkan dan memastikan para pengungsi tidak kelaparan.
“Fokus kami saat ini adalah evakuasi, pencarian korban hilang, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang mengungsi,” tegasnya.
Tantangan di lapangan cukup berat mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih akan membayangi wilayah Aceh dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Data ini bersifat sementara dan akan terus diperbarui sesuai perkembangan di lapangan,” pungkas Murthalamuddin.