Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 02 Desember 2025 | 22:21 WIB
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
Sejumlah warga melintasi jembatan alternatif yang menghubungkan Desa Blang Meurandeh dan Desa Blang Puuk Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, Minggu (30/11/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz]
Baca 10 detik
  • Bencana banjir dan longsor sejak pertengahan November melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, menyebabkan krisis tingkat provinsi yang memerlukan bantuan nasional.

  • Korban jiwa terus bertambah; total 249 meninggal dan 227 hilang per 2 Desember 2025. Lebih dari 660 ribu jiwa mengungsi, mendesak penyaluran logistik segera.

  • Kerusakan masif mencakup 77.049 rumah, fasilitas publik, dan 139.444 hektare sawah, menciptakan kerugian material besar dan ancaman kerawanan pangan.

Suara.com - Tanah Rencong kembali diuji oleh bencana alam dahsyat di penghujung tahun ini. Kabar duka terus mengalir dari Provinsi Aceh seiring dengan meluasnya dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi sejak pertengahan November lalu.

Data terbaru yang dirilis Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat menunjukkan angka korban jiwa dan pengungsi yang sangat memprihatinkan, memicu seruan solidaritas nasional.

Hingga Selasa (2/12/2025) pukul 20.00 WIB, skala bencana ini tercatat semakin masif. Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin, menyampaikan update situasi yang mencekam di mana angka kematian terus merangkak naik seiring ditemukannya korban di lokasi-lokasi yang sebelumnya terisolir.

"Korban meninggal dan hilang terus bertambah seiring pembaruan laporan dari daerah,” kata Murthalamuddin di Banda Aceh, Selasa.

Bencana yang bermula sejak 18 November 2025 ini bukanlah kejadian lokal semata, melainkan krisis tingkat provinsi. Murthalamuddin merinci bahwa dampak kerusakan telah melumpuhkan aktivitas di 18 kabupaten/kota, yang mencakup 229 kecamatan dan 3.310 gampong (desa).

Total warga yang terdampak mencapai 229.767 Kepala Keluarga (KK) atau setara dengan 1.452.185 jiwa.

Dari jumlah tersebut, lebih dari setengah juta orang harus rela meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.

"Dari angka tersebut, 1.435 jiwa mengalami luka ringan, luka berat 403 orang, 249 meninggal dan 227 masih dinyatakan hilang," ujarnya, dilansir dari Antara.

Angka 227 orang hilang menjadi fokus utama tim SAR gabungan saat ini, berpacu dengan waktu dan cuaca yang belum bersahabat. Sementara itu, 660.642 jiwa pengungsi kini tersebar di 828 titik pengungsian yang membutuhkan suplai logistik mendesak.

Baca Juga: Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan

Selain krisis kemanusiaan, Aceh juga menghadapi kerugian materiil yang luar biasa besar. Banjir dan longsor tidak hanya menghanyutkan rumah, tetapi juga menghancurkan fasilitas publik yang menjadi nadi kehidupan masyarakat. Murthalamuddin membeberkan data kerusakan fisik yang meliputi:

Fasilitas Pendidikan & Ibadah: 201 sekolah, 4 pondok pesantren, dan 51 tempat ibadah rusak.

Infrastruktur Transportasi: 302 titik jalan dan 152 jembatan putus atau rusak berat, menghambat distribusi bantuan.

Gedung Pemerintah: 138 unit perkantoran terdampak.

Dampak ekonomi jangka panjang juga membayangi, terutama bagi sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama warga.

"Bencana ini juga berdampak pada kerugian harta benda, rumah 77.049 unit, ternak 182 ekor, lahan persawahan 139.444 hektare dan perkebunan 12.012 hektare," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI