- Aksi penikaman sadis menimpa pasutri Gom Gom Tambunan dan Elina Mahulae di Karawang pada Selasa malam.
- Pelaku, Azis Herwanto, menusuk korban setelah sebelumnya meminjam uang dengan dalih mengembalikan pinjaman.
- Pelaku berhasil ditangkap warga di plafon rumah korban sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak kepolisian setempat.
Suara.com - Warga Perumahan Garden City Residence, Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, digegerkan dengan aksi penikaman sadis terhadap pasangan suami istri (pasutri), Gom Gom Tambunan (38) dan Elina Mahulae (39), pada Selasa (9/12) malam.
Pelaku diketahui bernama Azis Herwanto (23), seorang pemuda yang sudah saling kenal dengan kedua korban.
Ironisnya, insiden berdarah ini terjadi tak lama setelah pelaku berpura-pura hendak mengembalikan uang pinjaman.
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa kronologi bermula saat Azis mendatangi rumah korban untuk meminjam uang tunai sebesar Rp1 juta. Setelah mendapatkan uang tersebut, pelaku sempat pamit pulang.
Namun, pada sore harinya, Azis kembali mendatangi rumah korban. Dengan dalih ingin melunasi utang yang baru saja dipinjamnya, pelaku justru melakukan serangan mendadak.
Tanpa peringatan, ia menusuk Elina Mahulae dan suaminya, Gom Gom Tambunan.
Kepanikan sempat terjadi usai penusukan. Pelaku mencoba melarikan diri, namun aksinya tepergok warga setempat.
Karena terdesak dikejar massa, Azis nekat kembali masuk ke dalam rumah korban dan memanjat ke atas plafon untuk bersembunyi.
Upaya pelarian itu sia-sia. Warga yang mengepung lokasi berhasil menurunkan paksa pelaku dari persembunyiannya sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak berwajib.
Baca Juga: Polisi: Mayoritas Korban Kebakaran Gedung Terra Drone Diduga Tewas Akibat Lemas
Pihak kepolisian kini telah menahan Azis untuk proses hukum lebih lanjut. Terkait alasan di balik serangan brutal tersebut, polisi masih mendalaminya.
"Untuk motif pelaku melakukan penikaman (penusukan) terhadap pasangan suami isteri, masih dalam penyelidikan," ujar Ipda Cep Wildan di Karawang, Rabu. (Antara)