Ngebet Islah, Gus Yahya: Biar Semua Masalah Diselesaikan Muktamirin di Muktamar

Rabu, 24 Desember 2025 | 16:24 WIB
Ngebet Islah, Gus Yahya: Biar Semua Masalah Diselesaikan Muktamirin di Muktamar
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, menyerukan islah internal menjelang Muktamar ke depan di Jakarta, Rabu (24/12/2025).
  • Islah yang didorong harus berdasarkan prinsip organisasi yang benar dan kembali pada kebenaran, bukan kebatilan.
  • Rais Syuriyah memberhentikan Gus Yahya karena kekhawatiran Syuriyah terkait pengaruh asing yang bertentangan prinsip NU.

Suara.com - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengajak semua pihak untuk menyelesaikan masalah bersama-sama di Muktamar NU ke depan. Untuk itu ia mengapa begitu menginginkan sekali adanya islah soal konflik di internal NU kekinian.

"Sekalian, sebagaimana juga telah saya tegaskan dalam kesempatan musyawarah di Pondok Pesantren Lirboyo yang lalu, bahwa sejak awal sejak detik pertama saya menginginkan islah. Saya menyerukan islah," kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (24/12/2025).

Ia mengatakan, dirinya mendorong islah yang dibangun di atas prinsip-prinsip tatanan organisasi yang benar.

Ia menyebut tidak ingin ada islah yang bina'an 'alal bathil, bukan islah yang dibuat atas dasar kebatilan-kebatilan atau hal-hal yang tidak benar. Baik menurut standar norma etika, aturan universal, maupun menurut tatanan ketentuan AD/ART.

"Islah yang saya maksudkan adalah ishlah untuk kembali pada tatanan, ruju' ilal haq, kembali kepada apa yang benar," katanya.

Adapun kata dia, kalau ada kesalahan yang dilakukan secara pribadi, maka dirinya menyampaikan permohonan maaf.

Gus Yahya kemudian mengajak semua pihak termasuk Rais Aam PBNU kembali mengedepankan persaudaraan dalam rangka mempersiapkan Muktamar ke depan.

Nantinya, kalau masih ada masalah bisa diselesaikan oleh para Muktamirin dalam Muktamar.

"Karena sudah muktamar bersama-sama dan biarkan nanti muktamirin, para perwakilan yang mendapatkan mandat dari Pengurus Wilayah-Pengurus Wilayah NU, serta Pengurus Cabang-Pengurus Cabang NU seluruh Indonesia, dan Pengurus Cabang Istimewa NU seluruh dunia, mereka yang menjadi pemilik kedaulatan atas muktamar itu, kita serahkan semuanya kepada mereka untuk membuat keputusan," katanya.

Baca Juga: 3x24 Jam Berlalu, Gus Yahya Sebut Belum Ada Respons dari Rais Aam Soal Upaya Islah

"Ini adalah jalan yang terbaik dan juga jalan satu-satunya, jalan satu-satunya yang sungguh bermartabat dan konstitusional, sungguh menjamin keutuhan, baik keutuhan organisasi, persaudaraan di antara kita semua," sambungnya.

Sebelumnya, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Cholil Nafis, memberikan klarifikasi tegas terkait alasan di balik keputusan memberhentikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Ia menekankan bahwa isu konsesi tambang yang ramai dibicarakan publik bukanlah penyebab utama keputusan tersebut diambil.

Menurut Cholil, isu tambang hanyalah persepsi yang berkembang di luar dan tidak masuk dalam poin pokok pembahasan internal Syuriyah.

"Yang lain berkenaan dengan tambang, nah itu adalah bunga-bunga di luar saja, persepsi di luar. Itu bukan menjadi persoalan pokok dalam pembahasan. Kalau itu umpamanya ada sinyalemen, mungkin ada sebagian orang, tapi tidak di dalam keputusan organisasi,” ujar Cholil Nafis di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Ia menjelaskan, bahwa alasan fundamental dari keputusan tersebut berkaitan dengan prinsip ideologis dan menjaga marwah organisasi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI