Hingga saat ini, Toyota lebih banyak menyorot sel bahan bakar (fuel cell) hidrogen sebagai masa depan mobil ramah lingkungan. Akan tetapi, perhatian Toyota terhadap mobil listrik mungkin akan lebih menggebu-gebu di masa yang akan datang.
Chief Engineer Toyota Prius Hybrid Kouji Toyoshima menjelaskan sikap skeptis Toyota terhadap mobil listrik bisa jadi akan berubah.
"Saat ini, sebagian besar produksi listrik memang masih menggunakan energi fosil, tapi hal ini bergeser. Nantinya listrik yang bebas karbon akan semakin banyak," tandas Toyoshima seperti disitat dari Forbes.
Karena itulah, ia mengungkapkan Toyota ke depannya ingin lebih banyak menggubah mobil-mobil listrik. "Kami ingin lebih banyak lagi memanfaatkan listrik sebagai sumber energi mobil kami."
Sampai sekarang, Toyota dikenal sebagai pabrikan yang tak terlalu yakin dengan masa depan mobil listrik. Kendaraan-kendaraan Toyota di segmen menengah diberikan teknologi plug-in hybrid, sedangkan model di segmen atas dianugerahi teknologi fuel cell.
Salah satu wujudnya adalah Mirai, mobil fuel cell pertama yang dipasarkan. Mirai dipasarkan di Jepang pada 2014 dan di Amerika Serikat pada 2015.
Adapun Kouji Toyoshima diwawancarai Forbes di sela-sela peluncuran generasi kedua Prius plug-in hybrid dalam acara Smart Community 2016 di Tokyo, Jepang. Rencananya, model anyar ini akan menjamah pasar Jepang dan Amerika, akhir tahun ini.