Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia dan Potensi Menjadi Negara Terkaya

Selasa, 19 Oktober 2021 | 10:50 WIB
Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia dan Potensi Menjadi Negara Terkaya
Pengunjung mengamati mobil listrik dalam Indonesia Electric Motor Show 2019 di Balai Martini, Jakarta [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Shao Jie, seorang eksekutif perusahaan mengatakan, Wuling dijadwalkan untuk memulai produksi model dengan platform GSEV di pabriknya di Indonesia mulai akhir 2022.

Anak perusahaan SAIC-GM-Wuling di Indonesia juga membantu merancang standar dan kebijakan industri NEV (Neighbourhood Electric Vehicle, sebutan untuk mobil listrik dengan batasan kecepatan 40 km per jam). Sebab negara Asia Tenggara dinilai sedang mempercepat peralihan menuju kendaraan elektrifikasi.

"Kami akan berpartisipasi aktif dalam penyusunan kebijakan NEV dan standar industri yang relevan. Dan kami akan berbagi pengalaman kami di segmen ini dengan pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan lokal segmen tersebut," kata produsen mobil itu dalam sebuah pernyataan awal tahun ini.

Indonesia, sebagai pasar kendaraan terbesar di Asia Tenggara, mengharapkan perusahaan untuk memulai produksi EV mulai 2022 dan pangsa output EV mencapai 20 persen dari total produksi mobil pada 2025.

Selain Wuling, pabrikan mobil asal China lainnya, yakni DFSK justru mengambil langkah lebih awal dengan memasarkan Gelora E. Mobil ini dibanderol dengan harga Rp 500 jutaan untuk menyasar segmen komersial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI