Terlihat beberapa penonton nekat menerjang kubangan lumpur, mempercepat langkah menuju lokasi shuttle bus yang sayangnya menunjukkan kondisi tidak bergerak lagi.
Sampai di jalan besar dua arah, kemacetan tampak semakin nyata. Tampak satu rombongan tengah menawar truk dengan bak terbuka agar diantar ke salah satu meeting point namun ditolak pengemudi. Alasannya truk tidak boleh digunakan mengangkut manusia di baknya.
![Tim jurnalis Suzuki rehat di kawasan bundaran "Welcome to Mandalika" [Suara.com/CNR ukirsari].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/22/57275-motogp-mandalika-post-race-02.jpg)
Sementara itu Polisi Lalu Lintas berinisiatif untuk melakukan penyetopan terhadap bus maupun mobil angkutan umum Elf. Pengemudi ditanyai tujuan kendaraan dan berapa sisa tempat duduk tersedia. Kemudian hasilnya disampaikan kepada mereka yang mengantre.
Jurusannya antara lain Bandara Mandalika, Kota Lama Ampenan, ibu kota Mataram, bahkan sampai Pelabuhan Lembar.
Sayangnya tidak semua tawaran disambut para penonton dengan alasan rombongan bakal terpisah-pisah dan tidak searah. Juga situasi macet menyebabkan pergerakan justru terasa lebih lama.
Dan solusi yang dirasakan lebih logis adalah berjalan kaki, seperti dilakukan tim jurnalis Suzuki.
Ruas sengaja dipilih paling kanan di mana kendaraan melaju berlawanan arah sehingga lebih aman. Jalan kaki yang bisa diistilahkan long march ini diisi kegiatan menyanyikan salah satu Nasional "Maju Tak Gentar". Bukan kebetulan, sebelum balapan berlangsung inilah lagu yang dinyanyikan penonton bersama-sama, dilanjutkan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Setelah 5 km terlampaui, bundaran "Welcome to Mandalika" bisa disimak jelas, juga patung garuda serta pembalap di bukit tak jauh dari lokasi.
Suasana tak ubahnya mirip pasar malam, dengan posko Polisi sebagai sentralnya. Gerimis mulai hadir kembali, dan begitu banyak penonton mengalami nasib serupa.
Baca Juga: Ngobrol Bersama Juara MotoGP 2020, Begini Canda Joan Mir Soal Topi
Muhammad Zuhri, lelaki asal Cakranegara yang memutuskan menunggu bus arah Mataram dari bundaran menyebutkan telah menunggu lebih dari satu jam untuk mendapatkan kendaraan ke lokasi tempat tinggalnya.