Sementara kaum perempuan yang mengisi pekerjaan di tim F1 dengan markas di Inggris ini hanya 10 persen dari seluruh kru.
Kemudian, untuk program pengembangan balap, yang akan berjalan selama delapan tahun, Alpine siap mengajak talenta-talenta perempuan driver meniti karier mulai dari karting, serta menyediakan latihan dan dukungan yang dibutuhkan.
"Tujuannya adalah mematahkan semua mitos bahwa perempuan tidak mampu, karena mereka tidak bisa beradaptasi, karena mereka tidak memiliki panutan, karena pekerjaan yang kami tawarkan bukanlah untuk perempuan," tandas Laurent Rossi.
"Kami ingin mematahkan semua mitos itu satu per satu dan memastikan bahwa setiap kesempatan yang ditawarkan di Alpine selalu ada peluang yang setara bagi perempuan untuk meraih pekerjaan tersebut karena mereka bisa," lanjutnya.
Alpine akan menggunakan riset yang dilakukan Paris Brain Institute untuk "mendekonstruksi stereotipe" terkait para perempuan pembalap atau female drivers di pentas balap F1.
Laurent Rossi memberikan contoh driver timnya sendiri, Fernando Alonso, yang berusia 41 tahun. Alo, demikian sapaan akrabnya, menjadi yang tertua tampil di grid balap jet darat tahun ini. Artinya, semua orang dengan kondisi yang fit dan persiapan yang tepat dapat membalap di F1.
"Itu yang ingin kami lakukan. Kami ingin menyiapkan perempuan dengan cara yang sama seperti para lelaki dipersiapkan," pungkas Laurent Rossi.