Sayang karier di rally tidak berjalan mulus. Dio terpaksa vakum saat tidak ada kejuaraan di periode 2008-2009. Padajal ketika itu, dia sudah mempunyai mobil sendiri, Mitsubishi Lancer Evo VIII yang dipakainya di Grup N.
Hingga akhirnya, Dio memutuskan ikut kejuaraan drifting. Dia membeli mobil Nissan Silvia. Dari situ, skill-nya mengemudian 'mobil menari' terus diasah.
Dio sadar jika kemampuan yang utama, barulah setup mobil. Keteguhan untuk mengasah skill akhirnya membuahkan hasil. Pada 2007, dia berhasil menjuarai ajang Goodyear Night Drift. Gelar yang sama disabetnya pada tahun berikutnya.
Pada 2009, dia ikut ajang Achilles Drift Battle dan berhasil meraih juara dua.
Momen ini menjadi penentu dalam kariernya, membawanya ke ajang Formula Drift Asia setelah mendapatkan perhatian dari pihak Achilles. Ia pun meraih prestasi membanggakan dengan masuk dalam Top 3 Formula Drift Asia pada tahun 2010.
Namun demikian, dia tidak merasa puas. Dio mengambil kesempatan untuk belajar teknik drifting dan menyempurnakan pengaturan alignment mobil drift dan balap di Jepang.
Pulang dari Jepang, prestasi Dio semakin moncer dengan menjuarai beberapa ajang, seperti ajang D1 GP pada tahun 2013 dan 2014, serta masuk dalam jajaran Top 20 QTT di seri 4 dan 5, hingga mencapai Top 30 Pro Drifter D1GP (2014) dan akhirnya masuk dalam Top 16.