Xiaomi Benar-benar Apes, Kualitas Mobil Listrik Dicap Paling Rendah

Rabu, 21 Mei 2025 | 11:34 WIB
Xiaomi Benar-benar Apes, Kualitas Mobil Listrik Dicap Paling Rendah
Mobil listrik Xiaomi SU7. [Xiaomi Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Xiaomi terbilang cukup apes ketika menjajal segmen roda empat. Salah satu produknya, Xiaomi SU7 dicap paling rendag kualitasnya di Tiongkok.

Dilansir dari CarnewsChina, sedan listrik ini menempati posisi paling buncit dalam survei kualitas kendaraan listrik di China, dengan skor penalti mencapai 239 poin.

Bandingkan dengan rata-rata industri yang hanya 183 poin. SU7 bukan hanya tertinggal dari merek papan atas seperti GAC Hyptec GT (149 poin), tapi juga dari pemain-pemain yang biasanya tak begitu bersinar.

Padahal dalam empat bulan pertama 2025, Xiaomi SU7 berhasil mencatat angka penjualan yang fantastis—lebih dari 104 ribu unit. Di atas kertas, ini prestasi besar.

Hal tersebut ternyata berbanding terbalik dengan respons dari penggunanya lewat survei kualitas.

Lei Jun, sang pendiri Xiaomi, secara terbuka menyebut April 2025 sebagai bulan terberat dalam sejarah perusahaan.

Tak hanya menghadapi sorotan soal kualitas produk, Xiaomi juga diguncang insiden kecelakaan fatal pada akhir Maret.

Ini membuat citra SU7 semakin tertekan, terutama di tengah ekspektasi publik yang begitu tinggi.

Mobil listrik Xiaomi SU7. (Xiaomi)
Mobil listrik Xiaomi SU7. (Xiaomi)

Sebuah kombinasi yang membuat Xiaomi terjebak dalam badai di saat mereka baru saja mengibarkan layar.

Baca Juga: Mobil Listrik SU7 Banyak Masalah, CEO Xiaomi Curhat Panjang

Pengalaman Xiaomi di dunia smartphone tak otomatis membawa mereka piawai dalam membangun mobil.

Memproduksi perangkat elektronik memang membutuhkan presisi tinggi, namun merancang kendaraan berarti menjamin keselamatan, kenyamanan, dan durabilitas jangka panjang. Kesalahan kecil bisa berdampak besar.

Beberapa pelajaran yang kini mungkin tengah mereka cerna:

  • Mobil bukan gadget yang bisa diperbarui tiap tahun.
  • Update over-the-air (OTA) tidak bisa memperbaiki panel bodi yang melengkung.
  • Keselamatan bukan fitur opsional, tapi syarat mutlak.

Namun, Xiaomi bukan pemain sembarangan. Perusahaan ini punya sejarah panjang sebagai underdog yang berubah jadi juara.

Dari sekadar vendor ponsel “tiruan,” mereka berkembang jadi inovator yang diperhitungkan. Maka, meski SU7 sedang di titik rendah, potensi kebangkitannya tetap besar.

Langkah selanjutnya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI