- Harga Asli Terungkap: Menteri Keuangan beberkan harga asli Pertalite tanpa subsidi adalah Rp11.700 per liter.
- Subsidi per Liter: Setiap liter Pertalite yang Anda beli, pemerintah nombok sebesar Rp1.700 untuk Anda.
- Anggaran Fantastis: Negara mengalokasikan dana puluhan triliun rupiah hanya untuk menalangi harga Pertalite.
Suara.com - Merasa dompet aman saat jarum dispenser SPBU berhenti di angka Rp10.000 per liter untuk Pertalite?
Siap-siap, karena angka itu hanyalah sebuah ilusi manis yang disajikan negara. A
Terungkap harga asli Pertalite yang dibeberlam langsung oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, sebuah fakta yang mungkin akan mengubah cara pandang Anda saat mengisi bahan bakar.
Fakta di Balik Nozel Bensin
![Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta pada Jumat (26/9/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/26/84659-menkeu-purbaya-yudhi-sadewa.jpg)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara blak-blakan mengungkap angka keramat di balik harga Pertalite dalam Rapat Kerja resmi bersama Komisi XI DPR RI.
Ternyata, harga keekonomian atau harga asli Pertalite jika tanpa campur tangan pemerintah adalah Rp11.700 per liternya.
Artinya, setiap kali Anda membayar Rp10.000, sebenarnya ada 'dana talangan' dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selisihnya cukup signifikan, yaitu mencapai Rp1.700 untuk setiap liter bensin yang mengalir ke tangki kendaraan kesayangan Anda.
Bongkar Rincian Subsidi Pertalite
Baca Juga: Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
![Masyarakat mengisi BBM jenis Pertalite di salah satu SPBU Kabupaten Rembang. [Dok Pertamina]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/68448-ilustrasi-spbu-isi-pertalite.jpg)
Angka-angka ini bukan sekadar hitungan biasa, melainkan sebuah kebijakan fiskal berskala masif yang memengaruhi jutaan orang di Indonesia.
Mari kita bedah lebih dalam:
- Harga Bayar Konsumen: Rp10.000 per liter.
- Harga Asli (Keekonomian): Rp11.700 per liter.
- Subsidi per Liter: Rp1.700 (sekitar 15% dari harga asli).
- Total Anggaran Subsidi: Rp56,1 triliun pada APBN 2024.
- Jumlah Penikmat: Subsidi ini dinikmati oleh 157,4 juta kendaraan di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini dijelaskan langsung oleh Menkeu Purbaya sebagai komitmen pemerintah.
"Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi, baik energi dan nonenergi,” kata Purbaya dilansir dari Antara.
Bukan Cuma Pertalite, Ada 'Tombokan' Lainnya
Fenomena 'harga ilusi' ini tidak hanya terjadi pada Pertalite.
Pemerintah juga menggelontorkan dana jumbo untuk komoditas energi lainnya agar harga di level konsumen tetap terjangkau.
Sebut saja gas LPG 3 kg yang harga aslinya mencapai Rp42.750 per tabung, namun dijual hanya Rp12.750.
Begitu pula dengan Solar yang harga keekonomiannya Rp11.950 per liter namun dilepas ke pasar seharga Rp6.800 saja.
Komitmen Jaga Daya Beli
Langkah besar ini diambil pemerintah sebagai bantalan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi.
Meski begitu, Menkeu Purbaya menegaskan bahwa kebijakan ini akan terus dipantau untuk memastikan efektivitasnya.
“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” kata Purbaya.
Jadi, saat Anda mengisi Pertalite berikutnya, ingatlah bahwa ada kontribusi negara di setiap liternya yang membuat perjalanan Anda tetap berjalan dengan harga terjangkau.