- Asrama haji embarkasi di tanah air. Jika miqatnya dimulai dari asrama haji, maka para JCH (Jamaah calon haji) harus bersiap untuk menjaga larangan ihram lebih lama, yaitu mulai dari keberangkatan sampai tahallul.
- Di dalam pesawat, sesaat sebelum pesawat sejajar dengan Yalamlam atau Qarn. Mengingat pergerakan pesawat begitu cepat, maka JCH harus segera berniat ketika pesawat sudah benar-benar sejajar. Biasanya awak pesawat akan memberi aba-aba ketika pesawat akan mendekati tempat miqat.
- Bandara King Abdul Aziz Jeddah, sesuai fatwa MUI 1980 dan 1981. Namun karena pemerintah Arab Saudi menetapkan Bandara Jeddah sebagai fast track, maka jamaah tidak bisa lama-lama berada di sana untuk mandi dan shalat sunnah ihram. Sehingga pemerintah RI menetapkan bagi jamaah haji untuk mulai miqat di Asrama Haji.
Miqat Bandara Jeddah sebelumnya tidak masuk dalam ijtihad para ulama Indonesia. Hal ini karena ada perubahan pelaksanaan ibadah haji yang dahulu hanya melewati jalur darat, sekarang menggunakan jalur udara.
Dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama PBNU tahun 2023 dirumuskan bahwa penambahan Miqat sifatnya taaquli-ijtihadi, bukan tauqifi-taabudi. Oleh karena itu, Umar pernah menambahkan satu miqat baru yang tidak ada dalam hadis, yaitu Dzatu Irqin untuk penduduk Bashrah dan Kufah.
Ini tigal hal yang dilakukan calon haji saat Miqat Bir Ali:
- Niat ihram
- Mandi sunnah ihram
- Shalat sunnah ihram
Tiga hal ini bisa dilakukan di masjid Miqat Bir Ali, Dzulhulaifah. Mengingat masjid ini ditetapkan sebagai masjid miqat, sehingga masjid ini dilengkapi dengan banyak kamar mandi. Ada sebanyak 512 dan 566 kamar mandi yang menunjang para JCH untuk melakukan sunnah mandi ihram.