Tidak jarang, orang yang selama ini sulit berkomunikasi kembali tersambung karena tradisi salam-salaman dan permintaan maaf yang menjadi bagian dari perayaan.
Sentuhan khas
Hal yang sama tidak selalu terjadi di negara lain. Di beberapa tempat, Idul Fitri lebih bersifat individual, hanya dirayakan dalam lingkup keluarga inti.
Namun, di Indonesia, ada dimensi sosial yang lebih kuat. Lebaran bukan hanya soal kemenangan pribadi dalam menjalankan ibadah.
Tetapi juga kemenangan bersama dalam menjaga hubungan baik dengan sesama.
Fenomena ini menunjukkan betapa dinamisnya budaya di Tanah Air dalam mengadopsi dan menyesuaikan tradisi.
Islam datang ke Nusantara dengan membawa nilai-nilai universal, tetapi cara masyarakat kita menghidupkannya penuh dengan warna dan nuansa lokal.
Masyarakat di negeri ini tidak hanya menerima ucapan dari dunia Arab, tetapi juga memberikan sentuhan khas yang membuatnya lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari.
Ucapan Minal aidzin wal faizin yang dipadukan dengan “Mohon maaf lahir dan batin” adalah refleksi dari nilai-nilai masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2025 Apakah Ganjil Genap Berlaku? Cek Jadwal dan Titiknya
Yang menghargai hubungan sosial, kebersamaan, dan harmoni.