Dalam karier tinju, Rudi Lubbers pernah mewakili Belanda pada Olimpiade 1964 dan 1968. Pada Olimpiade 1964 dia turun di kelas berat ringan, sedangkan saat Olimpiade 1968 dia naik ke kelas berat.
Pada tahun 1970, dia memulai petualangan sebagai petinju profesional. Debutnya ditandai dengan melawan Jose Guillois, dan menang angka.
![Mendiang ikon tinju legendaris dunia, Muhammad Ali, saat menghadiri gala premier pemutaran film yang mengangkat tema kehidupannya di Washington DC, Amerika Serikat, 17 Desember 2001. [AFP/Mike Theiler]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/07/20201-muhammad-ali.jpg)
Selama karier profesionalnya, Rudi Lubbers tercatat melakoni 36 pertarungan. Rekor tandingnya adalah 28 kali menang (13 diantaranya lewat KO) dan delapan kali kalah, dimana empat diantaranya KO.
Pertarungan paling bergengsi yang pernah dijalani Rudi Lubbers adalah saat melawan ikon legenda tinju dunia, Muhammad Ali.
Duel tersebut berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 1970.
Dalam duel selama 12 ronde yang didominasi Muhammad Ali tersebut, Rudi Lubbers kalah angka mutlak.
Sekitar lima tahun setelah pensiun, Rudi Lubbers ditangkap kepolisian Portugal karena kedapatan melakukan perdagangan narkoba, tepatnya pada tahun 1986.
Atas tindakan ilegalnya itu, Rudi Lubbers dijebloskan ke penjara selama empat tahun.
Baca Juga: Prihatin, Mantan Penantang Muhammad Ali di Jakarta Kini Menggelandang
Setelah bebas, Rudi Lubbers sempat bekerja di pasar malam bersama istrinya Ria, sebelum akhirnya menjadi gelandangan atau tunawisma setelah dinyatakan bangkrut pada tahun 1999.