Suara.com - Motivasi tinggi ditanamkan Praveen Jordan jelang mengikuti All England 2020. Partner Melati Daeva Oktavianti itu ingin kembali mencicipi manisnya gelar juara.
Kabar tersebut diungkapkan sang pelatih Richard Mainaky. Kendati enggan memberi target muluk, Richard sangat mendukung keinginan Praveen.
Praveen pernah menaiki podium tertinggi All England pada 2016 silam. Kala itu ia berpasangan dengan Debby Susanto.
Dalam partai final Praveen/Debby menundukkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dari Denmark.
![Praveen Jordan/Debby Susanto membawa harum nama Indonesia dengan menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/03/14/o_1adpqo76j10u21lcm1gs5fovic5a.jpg)
"Ucok—sapaan akrab Praveen—sendiri sudah merasa bahwa dia mau mengulangi capaian itu walaupun dengan pasangan berbeda," ujar Richard Mainaky di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Jadi dia ingin jadi juara lagi gitu loh. Bukan cuma target, tapi punya antusias dan ambisi untuk ambil gelar juara," tambahnya.
![Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merayakan keberhasilan meraih medali emas SEA Games 2019 bersama sang pelatih, Richard Mainaky, usai mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, Senin (9/12). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/09/22183-praveen-jordanmelati-daeva-oktavianti-dan-richard-mainaky.jpg)
Sejak Praveen/Debby menjadi juara empat tahun silam, ganda campuran Indonesia seakan 'mati suri' di All England.
Hingga kini belum ada lagi pasangan yang mampu meraih prestasi serupa.
Kedigdayaan sektor ganda campuran Merah Putih terakhir terjadi di era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Baca Juga: All England 2020: Ganda Campuran Dipatok Semifinal
Keduanya sukses mendominasi ajang bulutangkis tertua di dunia itu dari 2012 hingga 2014.