Masing-masing pada nomor 100 meter gaya dada putri SB14, Minggu (29/8). Syuci harus puas berada di posisi keenam di heat dua, sekaligus gagal ke final setelah mencatatkan waktu 1 menit 24,06 detik.
Kemudian pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu putri S14, Rabu (25/8), Syuci yang turun di heat dua tersingkir pada babak penyisihan setelah finis keenam dengan catatan waktu 1 menit 12,13 detik.
Esok hari, Syuci dijadwalkan mulai berlaga di heat dua pada pukul 07.46 WIB. Secara keseluruhan, nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri SM14 diikuti 18 peserta dari berbagai negara.
Mereka terbagi dalam tiga heat sebelum dipilih delapan peserta dengan catatan waktu terbaik untuk menuju ke final, yang dijadwalkan berlangsung pada hari yang sama, pukul 15.42 WIB.
Berdasarkan entry time di laman resmi Paralimpiade Tokyo 2020, Syuci Indriani memiliki kesempatan untuk mencapai babak selanjutnya. Dia hadir berbekal catatan waktu terbaik 2 menit 36,32 detik, yang menempatkannya di urutan kedelapan.
Namun untuk masuk dalam persaingan medali, rasanya sulit bagi Syuci Indriani, karena dia akan berhadapan dengan sejumlah atlet yang memiliki catatan waktu yang jauh lebih baik.
Salah satunya, yaitu Bethany Firth yang memiliki catatan waktu terbaik 1 menit 27,31 detik. Wakil Inggris Raya itu akan mengawali lombanya di heat tiga.
Bethany Firth juga merupakan pemegang rekor Paralimpiade untuk nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri SM14. Dia membuat rekor tersebut saat menyabet emas Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, dengan catatan waktu 2 menit 19,55 detik.
Sejauh ini, Bethany Firth juga telah mengoleksi dua medali di Paralimpiade Tokyo, yakni emas di nomor 4x100 meter gaya bebas estafet campuran S14 dan perak di nomor 200 meter gaya bebas S14.
Baca Juga: Hanik Puji Cukup Puas dengan Penampilan Perdananya Meski Gagal ke Final
Selain itu, ada Valeriia Shabalina dari Komite Paralimpiade Rusia yang memagang rekor dunia dengan catatan waktu 2 menit 18,78 detik.