Meski mirip, racquetball lebih intens. Padel biasanya dimainkan secara ganda (2 vs 2), sementara racquetball bisa tunggal (1 vs 1) atau ganda, menawarkan fleksibilitas.
Servis racquetball dilakukan dengan memantulkan bola ke lantai lalu memukulnya ke dinding depan, sedangkan padel menggunakan servis underhand diagonal seperti tenis.
Skor racquetball lebih sederhana, poin dihitung hingga 15 (atau 11 di tiebreak), bukan 15-30-40 seperti padel.
Dinding di racquetball, termasuk langit-langit, bisa digunakan, membuat permainan lebih cepat dan menuntut refleks tinggi.
Daya Tarik Racquetball
Racquetball menawarkan latihan fisik intens, membakar hingga 600-800 kalori per jam, ideal untuk penggemar padel yang ingin tantangan ekstra.
Permainannya cepat, dengan rally yang singkat namun penuh aksi, cocok untuk mereka yang menyukai adrenalin.
Di Indonesia, racquetball belum sebanyak padel, yang didukung Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) dan lapangan di kota besar seperti Bali dan Jakarta.
Namun, klub seperti Racquet Padel Club di Jakarta mulai memperkenalkan racquetball sebagai variasi.
Baca Juga: Mengenal Pickleball: Saudara Dekat Padel, Bakal Nge-Hits Lagi?
Kontributor: Azka Putra