Suara.com - Hampir sekitar 90% pasien Covid-19 yang kehilangan indera penciuman dan perasa telah pulih atau membaik dalam kurun satu bulan, merujuk sebuah penelitian ilmiah terbaru di Italia.
Lebih dari setengah pasien yang sembuh itu pada akhirnya mendapatkan kembali indera penciuman dan perasa mereka. Sisanya menyebut indera mereka pulih perlahan.
Namun, sebesar 10% pasien yang kehilangan indera penciuman dan perasa ternyata tak kunjung bebas dari Covid-19. Gejala klinis terpapar virus corona tetap mereka alami, bahkan terus memburuk.
Hasil kajian ini terbit dalam jurnal ilmiah, JAMA Otolaryngology - Head and Neck Surgery.
Perubahan atau kehilangan indera penciuman dan pengecap saat ini dianggap sebagai gejala utama pasien Covid-19.
Sekelompok pakar mengingatkan bahwa ribuan orang berpenyakit Covid-19 dapat mengalami persoalan kesehatan jangka panjang.
Merujuk anjuran badan kesehatan publik Inggris (NHS), setiap orang yang merasakan gejala Covid-19 harus mengisolasi diri. Ia dan orang yang tinggal bersamanya juga perlu melakukan tes Covid-19.
Tim peneliti yang anggotanya berasal dari sejumlah negara baru-baru ini melakukan survei terhadap 187 warga Italia. Para responden itu terpapar virus corona, tapi tak dirawat di rumah sakit karena dianggap 'tidak sakit parah'.
Setelah terkonfirmasi positif Covid-19, mereka diminta menilai kemampuan indera penciuman dan perasa mereka. Penilaian terhadap dua indera itu kembali dilakukan satu bulan setelahnya.
Baca Juga: Setelah 10 Minggu Lockdown akibat Corona, Italia Mulai Beraktivitas Kembali
Usai dua tahap survei itu, 113 orang melaporkan perubahan dalam indera penciuman dan perasa mereka.
55 di antara mereka mengaku indera mereka sudah pulih. 46 orang menyebut kondisi mereka lebih baik dari sebelumnya. 12 responden berkata, gejala Covid-19 yang mereka alami belum hilang, bahkan menjadi lebih parah.
Orang-orang yang mengalami gejala klinis parah mengaku membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Claire Hopkins, salah satu pakar dalam survei itu, yang juga berstatus presiden pada Perkumpulan Pakar Rhinologi Inggris, mengatakan bahwa timnya tengah melakukan penelitian lanjutan. Mereka menyasar orang yang cukup lama mengalami gejala klinis.
"Data penyakit dan beberapa informasi baru yang kami kumpulkan menunjukkan, sebagian besar orang akan sembuh, tapi ada pula yang pulih secara perlahan," kata Hopkins.
"Virus tampaknya sudah mempengaruhi seluruh sel di dalam hidung orang-orang yang pulih secara cepat."