Klaim Kim dalam keadaan koma, mati, atau bersembunyi dari pandemi virus Corona (Covid-19) juga muncul pada April dan Mei ketika Kim menghilang dari pandangan publik selama tiga minggu. Kim sering menghilang berminggu-minggu tanpa tampil di depan publik, tetapi ketidakhadirannya baru-baru ini memicu desas-desus bahwa ia dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Beberapa hari yang lalu, Badan Intelijen Nasional (NIS) Seoul mengumumkan, Kim akan tetap menggunakan kekuasaan absolut, tetapi secara bertahap ia akan mengalihkan kewenangannya kepada Kim Yo Jong "untuk meredakan stres". Kim Yo Jong sekarang mengatur urusan negara secara keseluruhan.
Seorang pengamat Korea Utara mengatakan itu seharusnya tidak dianggap sebagai tanda bahwa Kim dalam kondisi yang buruk atau kehilangan cengkramannya pada kekuasaan.

Peneliti independen tentang politik Korea Utara Martin Weiser juga menyebut bahwa ia tidak melihat adanya perbedaan mendasar dalam cara pengambilan keputusan di Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara yang kini berusia sekitar 36 tahun itu hanya terlihat beberapa kali tahun ini dan hal tersebut memicu spekulasi bahwa dia bisa saja meninggal dunia. Operasi jantung yang "gagal" untuk memasang stent dianggap telah membuatnya sakit parah atau bahkan membunuhnya.
Namun, rumor kematian itu disangkal ketika Kim terlihat di upacara pembukaan pabrik pupuk di Suchon, sekitar 30 mil sebelah utara Pyingyang. Tetapi jika Kim tidak lagi dalam posisi untuk memimpin negara tersebut, itu bisa berarti bencana bagi rakyatnya.
Menariknya, bertepatan dengan kehebohan berita komanya pemimpin Korea Uatara itu, sebuah situs web anti-merokok diluncurkan. Situs itu disebut Anti-merokok 1.0 dalam jaringan internet domestik. Ini hanya dapat diakses di dalam negara dan memberikan informasi berbasis sains untuk membantu warga Korea Utara berhenti merokok.
Pyongyang telah menindak para perokok dalam beberapa tahun terakhir, meskipun Kim belum berhenti merokok. Diktator itu sering digambarkan dengan sebatang rokok di tangannya.
Baca Juga: Kedubes Rusia Bantah Anjing Peliharaan Jadi Makanan di Korea Utara