"Ini berpotensi untuk kawin silang dengan lobster asli tetapi juga diketahui membawa penyakit bakteri yang mematikan spesies asli kami," tambah Blackburn.
Burung juga menimbulkan risiko besar bagi ekosistem Inggris, tim menemukan burung Sacred Ibis adalah predator dengan potensi serius mengancam burung dan amfibi asli.
"Ini mengkhawatirkan karena ini dapat berkontribusi pada perubahan dan kepunahan keanekaragaman hayati yang berbahaya," jelas Blackburn.
Berdasarkan temuan ahli, Blackburn mengatakan rata-rata sekitar 1.200 spesies baru diharapkan muncul di masing-masing dari delapan wilayah pada pertengahan abad ini.
Itu mencakup Afrika, Asia sedang, Asia tropis, Australia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Kepulauan Pasifik, dengan peningkatan terbesar diperkirakan terjadi di Eropa.
Penulis utama penelitian Dr Hanno Seebens dari Senckenberg Biodiversity and Climate Research Center di Jerman mengatakan, ilmuwan tidak akan pernah sepenuhnya mencegah masuknya spesies asing karena akan memerlukan pembatasan ketat dalam perdagangan internasional.
"Namun, peraturan yang lebih ketat dan penegakannya yang ketat dapat sangat memperlambat aliran spesies baru," kata Seebens.
![Kerajaan Burung Pulau Rambut yang terletak di Gugusan Kepulauan Seribu, Jakarta. [AWC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/01/29/24091-kerajaan-burung-pulau-rambut-yang-terletak-di-gugusan-kepulauan-seribu-jakarta.jpg)
Tidak ada perlambatan dalam penyebaran spesies asing yang terlihat karena perdagangan dan transportasi global, diperkirakan akan meningkat dalam beberapa dekade mendatang, yang memungkinkan banyak spesies asing menyusup ke habitat baru.
Baca Juga: Pewaris Gen Neanderthal Berisiko Lebih Tinggi Terinfeksi Covid-19 Parah