"Oleh sebab itu, kita harus mendapatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan kepada angkatan kerja muda,” tandasnya.
Mendag Lutfi menjelaskan, pada 2020, ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar 44,0 miliar dolar AS akan tumbuh delapan kali lipat menjadi 323,6 miliar dolar AS pada 2030.
Artinya, akan tumbuh enam kali lebih besar dibanding Malaysia, tujuh kali lebih besar dibanding Filipina, sembilan kali lebih besar dibanding Singapura, dan empat kali lebih besar dari Vietnam.
“Jika indeks per kapita naik dari 162,8 dolar AS/kapita menjadi sama dengan Malaysia sebesar 1.403,1 dolar AS per kapita, maka ekonomi digital Indonesia tumbuh menjadi 417 miliar dolar AS. Ini merupakan salah satu yang paling besar,” terang Mendag Lutfi.
Dikatakan Mendag Lutfi, tren ke depan di antaranya 5G, Internet of Things (IoT), blockchain, kecerdasan buatan, dan cloud computing akan mengubah dan mempengaruhi hidup masyarakat Indonesia.
“Kelima teknologi tersebut akan menembus batas ruang dan waktu. Teknologi pertanian (agritech), teknologi keuangan (fintech), teknologi Pendidikan (edutech), dan teknologi kesehatan (healthtech) akan berubah selamanya dan ini harus diantisipasi pelaku ekonomi baru di masa yang akan datang,” imbuhnya. [Antara]