Sistem pengelolaan Laboratorium Genomik berupa terbuka bagi siapapun (open space) dan terpusat. "Itu berarti siapapun dapat menggunakannya baik peneliti di dalam BRIN maupun dari luar, termasuk mahasiswa."
"Jadi berbeda dengan skema sebelumnya bahwa laboratorium berupa peralatan laboratorium hanya dapat digunakan bagi peneliti internal saja dan seolah-olah hanya milik peneliti atau satuan kerja tertentu,” tutur Ishak.
Secara umum sebagian besar ruangan-ruangan dalam Laboratorium Genomik dengan luas bangunan 16.000 meter persegi itu terdiri dari ruangan-ruangan untuk laboratorium riset, dan dilengkapi dengan ruangan pendukung lain diantaranya ruang co-working space, front office, meeting room, workshop and training, administrasi, ruang IT, mushala dan gudang.
Ruangan co-working space disediakan bagi para periset di gedung tersebut selama proses penelitian berlangsung, namun peneliti tidak menetap atau memiliki ruang kerja sendiri.
Berdasarkan jenisnya, untuk ruangan laboratorium terdiri dari Laboratorium Bioprospeksi dan Pemanfaatan Biodiversitas (Wing A) dan Laboratorium Biodiversitas dan Lingungan Tropika (Wing B).
Laboratorium yang terdapat di Wing A terdiri dari Lab Teknik Bioproses dan Teknologi Fermentasi di lantai 1, Lab Bioprospeksi dan Bioassay di lantai 2, Lab Rekayasa Genetika, Protein dan Metabolik di lantai 4.
Sedangkan di Wing B terdiri dari Lab Preparasi dan Lab Pengolahan limbah di lantai 1, Lab Biodiversitas Tropika dan Lab Mitigasi Perubahan Iklim lantai 2, Lab Advance Environmental Analysis dan Lab Basic Environmental Analysis di lantai 3, dan Lab Kesehatan Lingkungan dan Lab Toksikologi di lantai 4. [Antara]