Di dunia serba hybrid saat ini, orang-orang hidup secara offline dan online. Oleh sebab itu, penting untuk memahami pengaruh iklan digital pada penjualan secara offline ataupun sebaliknya.
![Ilustrasi bekerja dari rumah. [Pexel/Andrea Piacquadio]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/08/85237-bekerja-dari-rumah.jpg)
Lebih dari itu, penting juga untuk mengidentifikasi dan menargetkan pengguna yang sama di kedua saluran tersebut sehingga bisa mendapatkan lebih banyak pelanggan dan meraih ROAS yang lebih tinggi.
Mulai dari brands, pengiklan dan Ad-Tech platform banyak berinvestasi untuk mengatasi tantangan ini sepanjang tahun dan menghasilkan beberapa keberhasilan.
Crypto Meltdown
“Kami melihat lonjakan pengeluaran untuk iklan digital yang dilakukan oleh bisnis berbasis kripto selama 2021-2022 dan menjadi salah satu pembelanja paling atas iklan digital sepanjang 2022," katanya.
Namun, dia menambahkan, dengan adanya pengetatan aturan dari pemerintah dan bank sentral secara global, pihaknya menilai bahwa kripto akan mengalami penurunan pada paruh kedua tahun ini.
Bukan tanpa sebab, kapitalisasi pasar cryptocurrency mengalami penurunan hingga lebih dari 70 persen.
Hal itu kemudian bisa menyebabkan penghentian secara tiba-tiba dalam aktivitas pemasaran oleh perusahaan berbasis kripto.
Gaming
Di lain sisi, Ramneek juga melihat adanya dorongan secara eksponensial pada segmen gaming vertical selama pandemi.

Banyak yang berpikir bahwa hal ini terjadi karena model kerja hybrid yang diterapkan pada awal pandemi, sehingga akan berubah saat kestabilan tercapai pada tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI: Melihat Relevansi Penggunaan Tank di Era Pertempuran Modern
Tapi, anggapan itu ternyata berlawanan dengan pertumbuhan segmen tersebut yang terus berlanjut hingga 2022, di mana perusahaan game menjadi salah satu pembelanja iklan paling atas pada tahun ini.
5G & OTT/CTV
Banyak negara yang melihat implementasi jaringan 5G sepanjang tahun ini karena memiliki kecepatan hingga 20 kali lipat lebih unggul dari jaringan 4G.
Walhasil, terjadi lonjakan konsumsi konten secara tiba-tiba di seluruh dunia. Dengan persentase yang jauh lebih tinggi, kini banyak orang yang mengkonsumsi konten video melalui platform live streaming, OTT & Streaming.
Kemudian juga, sejumlah acara olahraga juga disiarkan melalui platform live streaming itu, sehingga mendorong pengguna yang jauh lebih banyak di sana.
Konsumsi konten-konten video melalui smartphones & smart-devices akhirnya memicu minat brands ataupun pengiklan untuk menjalankan iklan video melalui platform itu.
Oleh sebab itu, ada peningkatan secara eksponensial dalam pembelanjaan iklan pada platform tersebut.