Suara.com - PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC), penyedia pusat data (data center), meluncurkan fasilitas keduanya di pusat kota Jakarta, yang dikenal dengan nama EDGE2.
Dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan hyperscale dan Artificial Intelligence (AI) yang meningkat.
Layanan ini telah dirancang untuk menetapkan standar baru dalam konektivitas dan keberlanjutan di pusat data, dengan menghadirkan kapasitas infrastruktur data kritikal yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
EDGE DC adalah anak perusahaan dari PT Indointernet Tbk ("Indonet") dan merupakan perusahaan Digital Edge.
Dengan lokasi strategis di Jalan Kuningan Mulia, Jakarta Selatan dan berjarak kurang dari 3 km dari EDGE1, salah satu pusat data yang paling terkoneksi di Jakarta.
EDGE2 menjadi pusat data terbesar di metropolitan ini dengan total IT Load sebesar 23 MW dan lebih dari 3.400 rak.

Akses melalui kampus virtual ke lebih dari 50+ operator jaringan dan beberapa Internet Exchange yang telah berada di EDGE1.
Termasuk Indonesia Internet Exchange (IIX) dan Edge Peering Internet Exchange (EPIX), serta 4 titik masuk fiber yang beragam ke dalam fasilitas ini untuk lebih mendukung interkonektivitas dan redundansi.
EDGE2 akan menawarkan Dual Power Source PLN Platinum dengan jaminan uptime yang terdepan di industri, sehingga menjamin kelangsungan bisnis bagi para pelanggan.
Baca Juga: Menkominfo Budi Arie: Teknologi AI Harus Diadaptasikan di Indonesia
Sejalan dengan komitmen ESG perusahaan, EDGE2 menggabungkan kapasitas pusat data yang kuat dengan fitur-fitur ramah lingkungan.
Termasuk solusi energi terbarukan dan fitur-fitur bangunan ramah lingkungan yang sesuai untuk mencapai Sertifikasi LEED Gold.
Selain itu, teknologi pendingin yang inovatif memungkinkan EDGE2 untuk memenuhi kebutuhan kepadatan daya yang tinggi sekaligus mencapai PUE (Power Usage Effectiveness) terdepan di pasar sebesar 1,24, menjadikannya pusat data paling hemat energi di metro Jakarta.
Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan, kebutuhan akan pusat data terus meningkat seiring dengan pertumbuhan aktivitas masyarakat Indonesia di ruang digital.
Menurutnya, pusat data tidak hanya sebatas penyimpanan data, tetapi juga menjadi platform penting untuk mendukung percepatan transformasi digital nasional, termasuk dalam pengembangan emerging technology seperti komputasi awan, kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan Blockchain.
"Kementerian Kominfo terus berkomitmen untuk mendukung tumbuhnya ekosistem pusat data, termasuk dengan memberikan perhatian khusus pada pelaku industri nasional,” ujar dia.