5 Hari Lumpuh, BSSN Baru Akui Pusat Data Nasional Kena Serangan Siber Ransomware

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 24 Juni 2024 | 16:27 WIB
5 Hari Lumpuh, BSSN Baru Akui Pusat Data Nasional Kena Serangan Siber Ransomware
Kepala BSSN Hinsa Siburian saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Senin (24/6/2024). [Screenshot YouTube Kominfo TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akhirnya mengakui kalau Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkena serangan siber ransomware.

Hal ini disampaikan Kepala BSSN, Hinsa Siburian, usai PDN membuat layanan imigrasi lumpuh sekira lima hari sejak Kamis (20/6/2024) lalu.

"Perlu kami sampaikan bahwa insiden Pusat Data Sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Chipper ransomware," kata Hinsa dalam konferensi pers di Kantor Kominfo yang dipantau virtual, Senin (24/6/2024).

Hinsa mengungkapkan, ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0. Hal ini dia temukan usai melihat hasil forensik yang dilakukan BSSN.

"Jadi ini adalah yang terbaru yang setelah kita lihat dari sampel yang sudah dilakukan sementara oleh forensik dari BSSN," lanjutnya.

Hinsa bercerita, saat serangan siber terjadi pada tanggal 20 Juni itu, tim BSSN yang ada di Ragunan langsung diberangkatkan ke Surabaya, Jawa Timur. 

Tim ini ditugaskan untuk membantu Kominfo dan Telkom Sigma selaku pengelola Pusat Data Nasional Sementara yang berlokasi di Surabaya tersebut. Diketahui Pusat Data Nasional Sementara juga berada di Jakarta.

"Jadi data-data ini disimpan di Pusat Data Sementara, sebagaimana kita ketahui bahwa pembangunan Data Center Nasional, Pusat Data Nasional yang sekarang masih belum selesai," imbuhnya.

"Yang mengalami insiden ini adalah Pusat Data Sementara yang berada di Surabaya," sambungnya lagi. 

Baca Juga: Menkominfo Sebut Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dolar AS!

Hinsa mengklaim kalau BSSN sudah menyampaikan peringatan kepada pengelola Pusat Data Nasional Sementara lain sebagai pembelajaran demi memitigasi kemungkinan lain yang bisa terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI