Menjawab tantangan ini, Elon Musk melalui perusahaannya, SpaceX, menghadirkan solusi inovatif melalui Starlink.
Layanan internet berbasis satelit ini menawarkan koneksi global tanpa bergantung pada infrastruktur kabel darat.
Starlink bekerja dengan memanfaatkan ribuan satelit di orbit rendah bumi (LEO/Low Earth Orbit). Teknologi ini memungkinkan koneksi internet menjangkau daerah terpencil yang sulit dijangkau jaringan fiber optik atau tower seluler.
Berbeda dari satelit komunikasi konvensional yang berada di orbit geostasioner (36.000 km), satelit LEO mampu memberikan latensi lebih rendah dan kecepatan internet lebih tinggi.
Dengan begitu, kamu yang tinggal di pedalaman sekalipun tetap bisa menikmati koneksi internet berkecepatan tinggi.
Setiap pengguna akan dipasangi terminal khusus berbentuk piringan (dish) yang secara otomatis mengarah ke satelit terdekat.
Di Indonesia, layanan Starlink resmi hadir pada 2024 dan langsung menarik perhatian pengguna internet yang perlahan berganti.
Bukan hanya karena membawa nama besar Elon Musk, tapi juga karena memberikan alternatif nyata bagi masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan layanan internet berkualitas.
Bahkan, pada Mei 2025, Starlink telah mulai memasarkan paket internet dengan harga terjangkau untuk pengguna rumahan.
Baca Juga: Bahaya Spionase Mobil Buatan China yang Menjadi Kekhawatiran AS