"Lebih dari sekadar terobosan teknologi, Sahabat-AI memiliki keunggulan strategis yang dapat mendorong kemajuan ekonomi digital Indonesia," ujarnya.
![Sahabat-AI makin canggih kini bisa chat dengan bahasa Jawa, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/32462-sahabat-ai-makin-canggih.jpg)
Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan bahwa Indosat dengan bangga memimpin pengembangan AI yang berlandaskan kedaulatan Indonesia.
"Sebagai bagian dari inisiatif ini, kami menghadirkan GPU Merdeka, cloud AI yang membangun fondasi digital kokoh untuk memastikan inovasi AI berkembang, aman secara nasional, relevan dengan budaya lokal, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat," jelasnya.
Sahabat-AI bukan sekadar model, dia menambahkan, ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia.
Indosat mempelopori ekosistem Sahabat-AI sebagai wujud komitmennya untuk memperkuat dan memberdayakan Indonesia di era digital.
Dimulai dengan implementasi GPU Merdeka dari Lintasarta, yakni AI Factory milik Indosat, hingga penyediaan layanan multibahasa secara real-time, Indosat menyediakan infrastruktur teknis yang menjadi fondasi utama dalam pelatihan, pengolahan data, dan pengembangan skala besar Sahabat-AI.
Infrastruktur ini dioperasikan secara lokal, memastikan data tetap berada di Indonesia, menjaga kinerja optimal.
Selain itu, mematuhi regulasi yang berlaku, yang merupakan faktor penting dalam mendukung adopsi teknologi ini oleh sektor publik dan perusahaan inovatif.
Model terbaru Sahabat-AI kini dapat digunakan dalam Bahasa Indonesia dan empat bahasa daerah, yakni BahasaJawa, Sunda, Bali, Batak, serta sejumlah bahasa internasional lainnya.
Baca Juga: Indosat Gelar RUPST, Terungkap Pengganti Ritesh Kumar Singh
Model ini juga dapat berjalan secara optimal pada infrastruktur yang dapat diakses secara lokal, memungkinkan berbagai pengguna.
Mulai dari perusahaan rintisan tahap awal, laboratorium universitas hingga institusi layanan publik berskala besar
Semuanya untuk mengintegrasikan AI dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
Pengembangan Sahabat-AI menjadi bukti semangat gotong royong Indonesia, yang menyatukan institusi riset, universitas, organisasi media, lembaga pemerintah, dan mitra lainnya dalam upaya nasional.
Kolaborasi saat ini terus berjalan dengan universitas terkemuka, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, IPB University, Universitas Udayana, dan Universitas Sumatera Utara.
Selain itu juga organisasi media seperti Kompas Group, Republika, Tempo, dan Hukumonline, guna memastikan Sahabat-AI optimal sesuai dengan konteks lokal dan relevansi budaya.