Suara.com - Kerja sama Samsung dan Google menghadirkan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence) lewat Galaxy AI mulai membangkitkan brand lain seperti Apple.
Menurut rumor terbaru, Apple berencana untuk mengakuisisi Perplexity AI. Startup yang mengembangkan produk berbasis AI sebelumnya juga sempat diminati oleh Samsung.
Berdasarkan laporan Sammobile, Senin (23/6/2025), Apple tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi Perplexity. Bahkan perusahaan asal Amerika Serikat itu telah melakukan beberapa diskusi dengan para petinggi startup tersebut.
Tujuan Apple akuisisi Perplexity ini yaitu demi mendatangkan lebih banyak talenta AI ke sana. Selain itu, ini juga menjadi upaya Apple untuk menghadirkan mesin pencari (search engine) berbasis AI ke perangkatnya.
Dilaporkan kalau Head of Mergers and Acquisitions Adrian Perica sudah membahas ide tersebut dengan Eddy Cue yang juga pejabat Apple, serta para pengambil keputusan perusahaan lainnya.
Bocoran menyebut kalau Apple sudah bertemu dengan pihak Perplexity AI berkali-kali selama beberapa bulan terakhir. Namun belum ada tawaran resmi dari perusahaan asal Cupertino tersebut.
Diskusi internal di Apple dikatakan masih dalam tahap awal, sehingga masih ada kemungkinan mereka tidak melanjutkan akuisisi Perplexity.
Raksasa teknologi berebut Perplexity
Akuisisi Perplexity bisa menjadi strategi baru untuk Apple jika regulator memaksa mereka untuk mengakhiri kerja sama dengan Google, yang mana keduanya memang sedang terlibat kasus monopoli.
Baca Juga: Berpikir Ala AI Bikin Bumi Merana? Studi Ini Ungkap 'Ongkos' Karbon Kecerdasan Buatan
Dengan Perplexity, Apple dapat mempercepat pengembangan mesin pencari berbasis AI miliknya sendiri ke iPhone terbaik, sekaligus membantunya menutup celah dengan pesaing seperti Google dan Meta dalam pengembangan AI.
Berdasarkan laporan Bloomberg, sebenarnya Meta pun mencoba untuk meraup Perplexity terlebih dahulu di awal tahun ini sebelum melanjutkan dengan Scale AI.
Di event WWDC 2025 yang digelar beberapa waktu lalu, Apple pun bersikap hati-hati tentang jadwal konkret untuk peluncuran penuh teknologi kecerdasan buatan, yang disebut Apple Intelligence, untuk Siri.
Artinya, Apple masih memerlukan bantuan dari perusahaan lain untuk menghadirkan teknologi AI. Perplexity pun dinilai dapat mengisi peran tersebut.
Jika akuisisi itu terlaksana, ini bakal menjadi kesepakatan terbesar dalam sejarah Apple. Perplexity AI disebut-sebut memiliki nilai 14 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 230 triliun.
Angka ini jauh lebih besar dari akuisisi Apple ke Beats seharga 3 miliar Dolar AS atau Rp 49 triliun, yang terjadi pada 2014 lalu.
Sementara itu, Samsung ternyata juga menjadi perusahaan yang ingin mengakuisisi Perplexity. Bahkan raksasa asal Korea Selatan itu sudah menawarkan akses gratis ke Perplexity Pro kepada pengguna di Amerika Serikat selama setahun dengan harga 200 Dolar AS atau sekitar Rp 3,2 juta.
Menurut laporan yang diungkap awal bulan Juni, Samsung bahkan hampir mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di Perplexity. Bocoran menyebut kalau itu menjadikan Samsung sebagai salah satu investor terbesar di perusahaan rintisan AI tersebut.
Namun semua itu bisa terancam jika Apple ikut campur dan membeli Perplexity AI. Sebab kecil kemungkinan Apple akan menginginkan teknologi itu untuk mendukung pengalaman AI yang lebih baik pada perangkat pesaingnya.
Apa itu Perplexity?
Bagi yang belum tahu, Perplexity adalah mesin pencari dan chatbot yang berbasis kecerdasan buatan. Ini mirip seperti ChatGPT milik OpenAI ataupun Gemini buatan Google.
Perplexity sendiri telah menarik minat yang signifikan di antara pengguna ponsel karena tampilan antarmuka (user interface atau UI) yang dioptimalkan dengan baik yang menyerupai mesin pencari.
Saat ini Perplexity didukung oleh berbagai model dari OpenAI dan Anthropic. Keunggulan lainnya, platform turut menawarkan yang terbaik dari pencarian web dan AI generatif.
Aplikasi Perplexity saat ini tersedia untuk smartphone Android dan iOS yang bisa diunduh gratis. Namun bagi kalian yang ingin mencari fitur lanjutan, bisa juga berlangganan Perplexity Pro dengan biaya 20 Dolar AS (sekitar Rp 337 ribu) per bulan, mirip dengan ChatGPT Plus.
Apabila Perplexity menjadi asisten pintar bawaan di HP Samsung maupun Motorola, maka platform itu bisa menarik lebih banyak pengguna Android. Itu juga memberikan banyak opsi ke pengguna apakah mau memakai Perplexity atau Google Gemini.