Google Cloud Meluncurkan Data Region Operasi Keamanan demi Perkuat Keamanan Siber Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 15:38 WIB
Google Cloud Meluncurkan Data Region Operasi Keamanan demi Perkuat Keamanan Siber Indonesia
Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud dalam peluncuran Data Region Operasi Keamanan di Jakarta. [Google Indonesia]

“Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber” memanfaatkan framework transformasi keamanan dan rangkaian solusi lengkap Google Cloud yang telah teruji.

Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud dalam peluncuran Data Region Operasi Keamanan di Jakarta. [Google Indonesia]
Fanly Tanto, Country Director, Indonesia, Google Cloud dalam peluncuran Data Region Operasi Keamanan di Jakarta. [Google Indonesia]

Ditambah dukungan para pakar keamanan terdepan dan ekosistem mitra Managed Security Service Provider (MSSP).

Kesiapan siber untuk SDM melalui pelatihan on-demand, dipandu instruktur, atau praktik langsung, yang dapat diakses melalui platform pelatihan seperti Google Cloud Skills Boost untuk Organisasi dan Mandiant Academy.

Ekosistem mitra MSSP lokal Google Cloud meliputi Accenture, Astra Graphia Information Technology (AGIT), Deloitte, Elitery (PT Data Sinergitama Jaya Tbk), SQShield (PT Gan Mitra Usaha), dan lainnya.

Dalam program ini, Google Cloud dan para mitra MSSP juga akan memberikan akses bersubsidi ke lisensi Google Cloud Skills Boost for Organizations dan Mandiant Academy Learning Pass.

Dengan memanfaatkan berbagai pelatihan ini, organisasi dapat mengedukasi manajemen senior tentang pertahanan siber; mempersiapkan cloud security engineers dan security operations engineers internal untuk memperoleh sertifikasi profesional.

Selain itu juga mensimulasikan skenario serangan siber di dunia nyata agar tim keamanan dapat berlatih dan menyempurnakan kemampuan respons insiden; serta meningkatkan literasi dan kebersihan siber di seluruh tingkat pengguna dalam perusahaan.

Organisasi terkemuka seperti Astra International, Bukalapak, Dipo Star Finance, dan Kereta Api Indonesia termasuk beberapa early-movers yang telah bergabung dalam program ini.

Google Security Operations mampu meningkatkan produktivitas tim keamanan secara eksponensial sekaligus memberdayakan mereka untuk mendeteksi dan memitigasi ancaman yang muncul.

Baca Juga: Google Discover Mulai Tampilkan Ringkasan AI, Bikin Trafik Berita Anjlok?

Dengan platform ini, organisasi dapat menyerap data telemetri keamanan—lengkap dengan kontrol residensi data—dari seluruh lingkungan IT yang dimiliki (on-premise, Google Cloud, atau multicloud), untuk diproses oleh Google Threat Intelligence untuk analisis forensik dan mengungkap indikator gangguan.

Organisasi juga dapat memanfaatkan berbagai tools AI, yang didukung oleh model Gemini yang disesuaikan untuk keamanan, untuk mendukung fitur Security Information and Event Management (SIEM) dan Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) yang terintegrasi.

Saat ini, tim keamanan dihadapkan pada threat overload, bahkan mencapai ratusan alert yang perlu dianalisis dan direspons setiap hari.

Setiap alert berpotensi menjadi tanda awal dari insiden keamanan besar, meskipun hanya sedikit yang benar-benar perlu mendapat perhatian.

Alert triage agent Google Security Operations yang selalu aktif mengatasi threat overload dengan mengumpulkan konteks secara mandiri untuk menemukan aktivitas mencurigakan, menganalisis perintah command line, dan memetakan urutan peristiwa.

Alat ini kemudian memberikan penilaian dalam setiap alert, seperti tingkat keparahannya, serta rekomendasi langkah berikutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI