Suara.com - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) berjalan cepat.
OpenAI kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan GPT-5.
Generasi penerus GPT-4o yang sebelumnya sudah populer di kalangan kreator konten, programmer, hingga pelaku bisnis digital.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan dan keunggulan GPT-5 dibanding GPT-4o? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Pemahaman Konteks Panjang
GPT-4o: Mampu mengingat konteks percakapan yang cukup panjang, tetapi kadang kehilangan detail jika diskusi melebar ke banyak topik.
GPT-5: Jauh lebih konsisten dalam mempertahankan alur. Dapat mengaitkan informasi dari percakapan ribuan kata sebelumnya tanpa “terlupa”.
Dampak bagi pengguna: Ideal untuk menulis skrip film, laporan riset, atau artikel berseri yang butuh kesinambungan ide.
2. Bahasa Lebih Natural dan Fleksibel
Baca Juga: OpenAI Rilis GPT-5, Diklaim Punya Kecerdasan 'Level PhD'
GPT-4o: Sudah mampu menulis dengan berbagai gaya, tetapi kadang terasa kaku saat berpindah dari bahasa formal ke santai.
GPT-5: Gaya bahasa lebih luwes, mampu menyesuaikan tone sesuai instruksi, bahkan bisa menggabungkan formalitas dengan storytelling atau humor secara mulus.
Dampak bagi pengguna: Cocok untuk membuat konten media sosial, copywriting, atau narasi kreatif yang “menggigit”.
3. Kedalaman Analisis
GPT-4o: Memberikan analisis yang akurat secara faktual, tetapi cenderung ringkas.
GPT-5: Analisis lebih berlapis, menyertakan sudut pandang alternatif, plus penjelasan yang lebih kritis dan strategis.
Dampak bagi pengguna: Berguna untuk penulis opini, jurnalis investigasi, dan konsultan yang butuh insight mendalam.
4. Kreativitas Konten
GPT-4o: Mampu membuat ide kreatif, tetapi kadang hasilnya generik.
GPT-5: Lebih orisinal dalam meramu ide, menyertakan detail unik yang membuat konten terasa segar dan relevan dengan tren.
Dampak bagi pengguna: Sangat pas untuk brainstorming ide bisnis, kampanye iklan, dan konsep video YouTube atau TikTok.
5. Multi-Format Output
GPT-4o: Bisa menghasilkan teks, tabel, dan kode, namun integrasinya kadang terpisah.
GPT-5: Menggabungkan teks naratif, tabel data, dan cuplikan kode dalam satu jawaban secara rapi dan saling melengkapi.
Dampak bagi pengguna: Memudahkan pembuatan laporan, panduan teknis, dan materi presentasi yang lengkap dalam sekali proses.
6. Akurasi Instruksi
GPT-4o: Kadang melenceng dari instruksi jika brief terlalu kompleks.
GPT-5: Lebih presisi dalam mengikuti format, gaya, dan struktur yang diinginkan, bahkan untuk aturan penulisan yang sangat spesifik.
Dampak bagi pengguna: Hemat waktu revisi karena hasil pertama sudah mendekati final.
Bagi pengguna yang hanya membutuhkan AI untuk penulisan ringan atau brainstorming sederhana, GPT-4o masih sangat mumpuni.
Namun, jika menginginkan AI yang lebih cerdas, kontekstual, kreatif, dan fleksibel, GPT-5 jelas menjadi pilihan yang lebih unggul.
Dengan kemampuannya memahami konteks panjang, berbahasa natural, dan menghasilkan analisis mendalam.
GPT-5 berpotensi menjadi asisten digital yang tak tergantikan—baik untuk kreator konten, jurnalis, hingga pebisnis.