Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 Oktober 2025 | 06:55 WIB
Fakta-fakta Penangkapan 'Bjorka', Polisi Kena Ejek 'Sosok Asli'?
Tangkapan layar pernyataan Bjorka asli yang membocorkan ratusan ribu data pribadi anggota Polri. (tangkapan layar/ist)

Suara.com - Bjorka sempat membuat heboh Indonesia setelah melancarkan aksi peretasan dan membocorkan data-data sensitif milik pemerintah. Dampaknya sangat terasa, memicu keraguan besar di masyarakat terhadap keamanan data yang dikelola oleh negara.

Baru-baru ini, Kepolisian Indonesia mengumumkan kabar mengejutkan: sosok yang diklaim sebagai hacker tersebut berhasil ditangkap.

Jauh dari bayangan sosok misterius yang berlindung di balik teknologi canggih, Bjorka yang tertangkap ternyata adalah individu yang sama sekali tidak terduga.

Berikut adalah 5 fakta terbaru di balik penangkapan sosok yang disebut sebagai peretas Bjorka:

1. Ditangkap di Sulawesi Utara: Pelaku Baru Berusia 22 Tahun

Penangkapan sosok yang diidentifikasi sebagai WFT dilakukan oleh pihak kepolisian di wilayah Sulawesi Utara pada tanggal 23 September 2025. Klaim penangkapan ini baru secara resmi diumumkan oleh Polda Metro pada 2 Oktober 2025.

WFT, yang disebut telah beraktivitas sebagai peretas sejak tahun 2020, adalah seorang pemuda yang baru berusia 22 tahun. Ini berarti, saat ia memulai aksinya empat tahun lalu, usianya masih sangat muda, sekitar 17 tahun.

Polisi yakin bahwa WFT adalah sosok di balik nama Bjorka yang selama ini membuat gaduh keamanan data di Indonesia.

2. Jual Data Sensitif dengan Keuntungan Puluhan Juta

Baca Juga: Sebut WFT Penipu, Bjorka Asli Bocorkan Data Pribadi Polri: Anda Cuma Bisa Tangkap Saya dalam Mimpi!

WFT mengaku menjalankan aksinya seorang diri. Ia banyak menjual data di dark web dengan menggunakan nama alias Bjorka—meski beberapa kali sempat mengganti nama untuk menghindari pelacakan.

Data yang dijualnya meliputi data institusi, baik dari dalam maupun luar negeri, serta data sensitif yang seharusnya tidak boleh diakses publik.

Dari aktivitas penjualan data ilegal ini, WFT mengaku bisa mendapatkan uang di kisaran puluhan juta rupiah untuk sekali transaksi.

Sayangnya, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan rincian pasti mengenai total kerugian yang diderita negara akibat aksi Bjorka.

3. Belajar Meretas Secara Otodidak, Bukan Lulusan IT

Satu fakta lain yang cukup mencengangkan adalah pengakuan WFT bahwa ia sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang Teknologi Informasi (IT). Ia mengaku belajar meretas sepenuhnya secara otodidak dan mulai bermain di dark web sejak tahun 2020.

Pengakuannya menghidupi diri sendiri dan keluarganya dari hasil kejahatan ini semakin memperkuat spekulasi publik mengenai besarnya pendapatan yang ia peroleh dari aktivitas ilegalnya.

4. Masyarakat Masih Skeptis dan Meragukan Penangkapan

Meskipun penangkapan ini adalah kabar baik bagi keamanan data, tidak sedikit masyarakat yang menunjukkan sikap skeptis dan meragukan klaim polisi.

Banyak yang menilai bahwa penangkapan WFT ini tidak tepat sasaran, khawatir jika ini hanyalah bentuk gimmick atau upaya cepat tanggap yang salah alamat.

Pihak kepolisian sendiri menyatakan terus melakukan penelusuran jejak digital WFT untuk memverifikasi kebenaran klaim ini dan memastikan apakah WFT benar-benar sosok Bjorka yang selama ini dicari.

5. Muncul Klaim Bjorka "Asli" Setelah Penangkapan

Keraguan publik semakin menguat setelah beberapa hari penangkapan WFT, muncul akun lain yang mengklaim sebagai Bjorka yang sesungguhnya.

Akun tersebut menuliskan kalimat menantang yang berbunyi, "You think its me? Everyone uses my name, but you don’t realize im still FREE the one who appeared in 2022" (Kau pikir itu aku? Semua orang menggunakan namaku, tapi kau tidak sadar aku masih bebas, yaitu yang muncul pada tahun 2022).

Pernyataan ini tentu menjadi kritik keras bagi aparat, karena memunculkan asumsi di masyarakat bahwa polisi telah salah menangkap orang.

Meskipun demikian, kepolisian tetap bersikukuh bahwa WFT adalah Bjorka yang asli dan terus berupaya mendalami profil serta aktivitas digitalnya.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI