Proyek Glamping di Rinjani Picu Kontroversi: Merusak Alam atau Dongkrak Pariwisata?

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 11:05 WIB
Gunung Rinjani. (Foto: Wikipedia)

Suara.com - Kelompok pecinta alam, pegiat lingkungan, masyarakat adat dan akademisi yang menamai diri Aliansi Rinjani Memanggil, menolak rencana proyek fasilitas wisata glamping dan seaplane di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Alih-alih memperketat prosedur pendakian dan evakuasi menyusul kasus kematian turis asal Brasil, Balai TNGR justru menambah beban kelestarian Rinjani, menurut aliansi.

Aliansi mengatakan proyek yang akan berada di kawasan Danau Segara Anak ini dapat berdampak terhadap lingkungan dan satwa yang dilindungi, termasuk "mengotori" tempat suci dan "jantung" masyarakat Nusa Tenggara Barat.

PT Solusi Pariwisata Inovatif (PT SPI) mengatakan untuk memperoleh izin, pihaknya telah mengikuti ketentuan menyeluruh dari otoritas, termasuk proses analisis dampak lingkungan (AMDAL).

Sementara itu, Balai TNGR membuat klaim belum mengeluarkan izin operasi untuk PT SPI. Pengurus lembaga ini juga membantah tudingan aliansi mengenai pihaknya hanya mengurus bisnis kawasan Rinjani hingga mengabaikan tugas konservasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI