Widjo Kongko: Jakarta Utara Juga Berpotensi Diterjang Tsunami

Senin, 09 April 2018 | 10:25 WIB
Widjo Kongko: Jakarta Utara Juga Berpotensi Diterjang Tsunami
DR. Widjo Kongko. (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepekan terakhir, publik dihebohkan dengan sebuah paparan ilmiah dari ilmuwan tsunami dari Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan TeknologI (BPPT). Dalam paparan itu disebutkan kawasan Pandeglang, Banten berpotensi diterjang tsunami setinggi 57 meter lebih.

Namun media salah kutip, “potensi” itu disebut sebagai “prediksi”. Berbagai lembaga seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan BPPT buru-buru mengklarifikasi.

Potensi tsunami hasil penelitian DR. Widjo Kongko  itu dilakukan di Jawa bagian Barat. Termasuk Jakarta dan Banten.

Hasil kajiannya bersifat akademis awal dari simulasi model komputer menggunakan sumber tsunami dari gempa bumi di tiga titik potensi gempa bumi megathrust, Enggano, Selat Sunda, dan Jawa Barat bagian Selatan.

Skenario terburuknya itu (total ada enam skenario), jika gempa terjadi secara bersamaan di tiga titik potensi gempa, dan dengan skala tertinggi, 9 skala richter (SR). Skenario ini apabila dibuat simulasi permodelan, maka akan menimbulkan tsunami yang dahsyat.

Hasil simulasi model komputer dari skenario terburuk ini mengindikasikan ketinggian tsunami di wilayah pantai Utara Jawa bagian Barat maksimum mencapai 25 meter, dan di wilayah pantai barat-selatan maksimum hingga 50m.

Suara.com menemui lelaki yang berdomisili di Yogyakarta itu di Jakarta pekan lalu. Doktor ahli tsunami lulusan Leibniz Universitaet Hannover, Jerman itu menjelaskan dengan rinci hasil penelitiannya. Dia tak ingin publik, termasuk media massa, salah menangkap soal hasil penelitiannya itu.

Berikut hasil wawancara lengkapnya:

Kami ingin mendapatkan penjelasan dan paparan yang konprehesif soal hasil riset Anda. Sebab publik membaca riset sebagai perkiraan tsunami. Bisa Anda ceritakan soal riset kemungkinan terjadi tsunami di pesisir Pandeglang, Banten?

Jadi secara umum di Indonesia ada potensi penambahan pergeseran sodokan dari arah Australia sekitar 7 cm pertahun (menunjukkan peta wilayah berpotensi tsunami). Sekedar background, Indonesia sangat padat sekali dengan gempa 12.000 titik lebih untuk magnitute di atas 5 SR, untuk magnitute 7 SR ada 200-an sekian titik di Indonesia.

Terkait dengan Tsunami, lebih dari 105 di luar 2004, 2005, 2006, dan 2010. Jadi kira-kira sekarang kita punya 110 potensi tsunami.

Peta ini terbit 2017, bisa di download dan dikeluarkan oleh Balitbang PUPR, namanya Peta Sumber Bahaya Gempa Indonesia. Ini terkait dengan potensi gempa bumi di megatrush.

Mega adalah besar, trush itu gundukan dalam dasar laut. Jadi yang menyebabkan tsunami adalah di dalam megatrush ini.

Untuk yang baru, Indonesia punya 13 megatrush. Jika di 2012, Indonesia punya 10 megatrush. Saya fokus yang tiga megatrush baru di Sumatera 8,4 SR, di elat sunda 8,7 SR, dan Jawa bagian Barat 8,7 SR.

Kemudian, tsunami disebabkan oleh gempa besar di atas 7 SR kalau terjadi di laut. Dan ini semuanya diatas 7, artinya memenuhi kaedah umum bahwa tsunami itu sangat mungkin terjadi. Untuk tsunami inilah yang paling besar secara potensi (di tiga megatrush).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI