Bupati Penajam Paser Utara: Akan Jadi Tinta Emas Pak Jokowi untuk Indonesia

Senin, 09 September 2019 | 14:10 WIB
Bupati Penajam Paser Utara: Akan Jadi Tinta Emas Pak Jokowi untuk Indonesia
Ilustrasi wawancara Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud. [Suara.com / Putu Ayu Palupi]

Suara.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan rencana pemindahan ibu kota Republik Indonesia (RI) ke tempat baru, di mana lokasi calon ibu kota baru itu disebutkan sebagian akan ada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kutai Kartanagera. Setelah beberapa kali pengumuman yang antara lain juga melibatkan beberapa menteri, prosesnya sendiri baru masuk berupa surat dan berkas kajian ke DPR, di mana RUU (Rancangan Undang-Undang)-nya disebutkan masih sedang disiapkan.

Meski demikian, banyak orang sudah berpikir jauh ke depan, dengan berpandangan bahwa rencana ini memang bakal jadi dilakukan. Di luar beragam komentar, termasuk yang politis maupun yang bernuansa akademis atau historis, sejumlah prediksi dan spekulasi pun sudah bermunculan, baik terkait mulai dari namanya, keadaan daerah ibu kota baru itu nantinya, soal potensi pertumbuhan ekonomi, dan hal-hal lainnya.

Sehubungan itu, belum lama ini Suara.com berkesempatan berbincang-bincang dengan Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud, yang sebagian wilayah kabupatennya bakal menjadi lokasi ibu kota baru itu nantinya. Apa saja komentar dan pandangannya? Berikut petikan wawancara dengannya:

Jadi, wilayah Penajam Paser Utara sudah disebut akan menjadi bagian dari lokasi ibu kota baru RI nantinya. Anda yakin ini positif? Sikap Anda?

Ditetapkan beberapa hari lalu oleh Bapak Presiden, sebagian di Penajam Paser Utara (dan) sebagian lagi di Kutai Kartanegara. Kemudian yang terakhir oleh bapak menteri sebagian besar titik dari Istana itu (disebutkan) ada di Penajam Paser Utara. Posisi titiknya ada di Penajam Paser Utara, tapi di mana (tepatnya) kita belum dikasih tahu. Tapi pada saatnya nanti, pasti Bapak Presiden akan terbuka dan memberi tahu. Jadi kita tinggal sabar menunggu, karena ini juga kajian yang bukan hanya 5 tahunan, tapi sudah 15 tahun dikaji untuk dijadikan Ibu Kota Pemerintahan Republik Indonesia.

Peta wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. [Google Maps/captured]
Peta wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. [Google Maps/captured]

Apakah pemerintahan daerah Anda sudah siap untuk itu? Dari segi APBD misalnya?

APBD 2019 kami belum mempunyai persiapan (terkait) pemindahan ibu kota, karena kami fokus untuk membangun Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu untuk membangun infrastruktur untuk 54 kelurahan dan desa. Itu sementara yang ada di (anggaran) 2019-2020. Kita juga tahu bahwa pengumuman pemindahan ibu kota ini (sebelumnya) ada tiga kandidat provinsi. Yang pertama Kalteng, (kemudian) Kalsel, dan Kaltim. Nah, hari lalu Pak Presiden mengumumkan bahwa lokasi ibu kota itu berada di Penajam Paser Utara, (makanya) saya rasa wajar kita belum mempersiapkan itu. Dan saya yakin pemerintah (pusat) sudah menyiapkan itu semua, karena tahun 2020 akan mulai dibangun ibu kota pemerintahan yang baru dan 2024 sudah ditempati.

Bagaimana dengan kesiapan dari aspek lain? Sebutlah misalnya, soal aspek layanan kesehatan?

Masalah kesehatan, suku asli punya obat herbal. Seperti yang kita tahu, tumor dan kanker dapat diobati dengan obat herbal, yaitu akar Bajakah. Tapi kalau (untuk) pengobatan modern, rumah sakit yang kami miliki masih tipe C. Dan kami berupaya untuk meningkatkannya dengan membuat dua rumah sakit baru di Kecamatan Babulu dan Sepaku, (dan) agar di Kecamatan Penajam memiliki rumah sakit tipe B.

Baca Juga: Rocky Gerung: Ibu Kota RI Harusnya Dipindah ke Minangkabau

Jadi agar saudara kami yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak jauh (lagi) menyeberang ke kota Balikpapan. Karena itu menjadi kendala juga (soal layanan) kesehatan di kabupaten kami. Tapi saya yakin, dengan pemindahan ibu kota pemerintahan RI, Insya Allah rumah sakit di sana akan lebih maju, karena pemerintah pusatnya sudah pindah ke Kalimantan Timur, khususnya di Penajam Paser Utara.

Pembangunan dua rumah sakit ini baru diajukan. Tapi rumah sakit tipe C kami mendapat predikat bintang 5. Untuk saat ini memang rumah sakit masih tipe C, kalau ada rujukan harus ke rumah sakit tipe B. Sudah menganggarkan tahun ini agar rumah sakit di tempat kami fasilitasnya lebih lengkap. Kenapa? (Karena) Kesehatannya juga sudah mendapatkan gaji dan standar nasional, karena dokter juga digaji di bawah standar mereka tidak mau. Apalagi sebelumnya Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan kabupaten yang tertinggal wilayah Kalimantan Timur.

Di laman berikutnya, Bupati Penajam Paser Utara menegaskan optimisme dan kesiapan daerahnya, juga komentar soal lahan Hashim Djojohadikusumo...

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI