Jadi, penelitian dilakukan pada tahun 2019?
Iya, 2019.
Kenapa sih ikan-ikan di Kali Brantas memakan mikroplastik?
Kemarin yang menarik dari penelitian saya itu adalah jenis ikan herbivora kayak bader, itu lebih tinggi kandungannya dibanding ikan yang lain. Dugaan saya, karena ikan harbivora ini kan suka makan tanaman, sedangkan si mikroplastik itu kan melayang-layang dan biasanya nempel di tanaman-tanaman. Maka si hewan yang memakan tanaman, yang herbivora, kandungan mikroplastiknya lebih tinggi dibanding hewan yang karnivora.
![Peneliti Ecoton, Andreas Agus Kristanto Nugroho, saat mengamati mikroskop dalam penelitian partikel mikroplastik. [Dok. pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/22/56733-peneliti-ecoton-andreas-agus-kristanto-nugroho-saat-meneliti-partikel-mikroplastik.jpg)
Lantas, apakah berbahaya ikan pemangsa mikroplastik bila dikonsumsi manusia?
Mikroplastik ketika masuk ke tubuh ikan pada akhirnya juga bisa masuk ke tubuh manusia. Karena mikroplastik yang membawa bahan-bahan berbahaya seperti logam berat, pencemaran, pestisida, terus zat endocrine dusrupting chemicals yang ada di sana, itu akan berada di sistem tubuhnya si ikan. Pada akhirnya ketika manusia makan (ikan yang terpapar mikroplastik), itu juga akan memasukkan bahan kimia itu ke tubuh manusia.
Itu salah satu yang menyebabkan feses manusia ditemukan mikroplastik?
Iya, mikroplastik itu memang tidak tercerna atau bukan zat makanan, sehingga akan terbuang. Tapi si penumpang, zat kimia (yang terikat) di plastik itu akan tertinggal di tubuh.
Apakah ada budidaya ikan di DAS Brantas?
Baca Juga: Waduh! Tiap Hari Ada Sejuta Popok Bekas Pakai Cemari Sungai Brantas
Banyak sekali... Orang suka mencari ikan-ikan yang ada di Brantas yang memang itu adalah jadi salah satu lauk pengganti, pendamping makan mereka yang jadi (menu makanan) kesehariannya.
Kalau yang dibudidayakan?
Sepengetahuan saya itu di Jombang ada komunitas nelayan. Di sana dia (warganya) akan berpindah profesi, ketika musim kemarau itu nggak ada air, mereka akan beralih profesi menjadi nelayan sungai.
Benar ada?
Ada di Jombang, di Ploso.
Hasilnya dipasarkan ke mana?