Susana Darma, Peneliti Teknologi Baterai Lithium: Mobil Listrik, SDM Siap?

Rabu, 30 September 2020 | 20:55 WIB
Susana Darma, Peneliti Teknologi Baterai Lithium: Mobil Listrik, SDM Siap?
Ilustrasi wawancara. Dr Mariyam Susana Dewi Darma atau biasa disingkat Susana Darma, peneliti teknologi baterai lithium. [Foto/capture: Rin Hindryati / Olah gambar: Suara.com]

Kalo di lab, bisa berapa lama?

Hmm... tergantung maunya berapa banyak. Cuma harus dijelasin, ok ada material-material yang bisa misalnya 20 menit, bisa, tapi apakah itu bisa di-scaling up. Kemudian juga apakah dengan sangat cepat itu yang harus diperhatikan juga kan long term performancenya. Gak Cuma satu kali Ok bisa 20 menit, bisa. Tapi long termnya seperti apa, apa dampaknya terhadap degradasi.

Apakah sudah ditemukan baterai yang performance-nya ideal: fast charging, tahan lama, bisa tahan 10-15 tahun lebih. Sudah ada penelitan yang membuktikan ini?

Ya, belum ada bukti, karena kan electrical car sendiri kan kayak BMW baru 10 tahun terakhir. Jadi kan belum terbukti. Mungkin di atas kertas bisa.

Kalau seperti bos Anda yang bisa pulang pergi 100 km baterai tahan tidak di-charged?

Iya, atau 150 kilometer ya.

Mobilnya BMW atau Tesla?

Itu BMW yang generasi pertama.

Kalo BMW sendiri memproduksi mobil listrik sebanyak mobil konvesional?

Baca Juga: Menarik, Tesla Kembangkan Mobil Listrik Rp300 Jutaan

Enggak sih, masih tetap banyak yang konvensional. Kalo di awal-awal itu kan masih inden. Jadi pesen dulu mobil listriknya

Tapi masyarakat di sini mau pindah pake mobil listrik?

Gak ada masalah sih dari segi itu Cuma orang Jerman itu kan sangat suka kecepatan ya. Mobil itu harus cepat. Nah mungkin mobil listrik belum bisa dari segi itu gak bisa sama.

Saran Susan apa ya untuk mewujudkan ekosistem penggunaan mobil listrik. Apa yang harus disiapkan selain yang sudah disebutkan tadi soal ketersediaan sumber energi primer. Jadi, ekosistem utama apa yang perlu dibangun jika kita mau ikut tren pindah ke mobil listrik?

Manpower-nya. Karena yang seperti saya bilang teknologi lithium and battery itu bukan sesuatu yang konstan. Sesuatu yang berkembang terus. Nah kalo orangnya nggak ada, kalo tidak ada orang yang punya pengetahuan dan skill, gimana. Itu misalnya mau optimasi masalah thickness itu kan bisa berapa lama, kan harus dilihat. Itu misalnya saya ngetes 1.000 cycles, artinya untuk ngetesnya sendiri kan butuh waktu.

Maksudnya manpower dalam hal memproduksi baterai mobil listrik?

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI