Di saat pandemi, banyak pekerja mencoba bisnis kecil-kecilan demi menambah pemasukan. Bagaimana meraup untung saat pandemi untuk UMKM?
Umkm yang tahan banting di masa sulit pandemi ini adalah yang lincah beradaptasi dengan Go Digital. Saya langsung tembak aja digital, karena kita semua tahu bahwa sekarang ini PSBB dan lain sebagainya ini buat kita cukup kesulitan untuk selalu bertemu banyaknya orang dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kita mau tidak mau bahwa harus Go Digital.
Sebelumnya saya ingin memperlihatkan dulu, memperlihatkan kepada teman-teman di sini, profil dan struktur UMKM di indonesia ini agar kita lebih aware sebenarnya UMKM indonesia seperti apa? Di sini sudah ada kitab piramid, memang kita disebutnya itu seperti piramid kenapa? Karena yang paling bawah itu level yang usahanya mikro, usaha mikro itu yang asetnya masih dibawah 50 juta dan omsetnya masih dibawah 300 juta per tahun.
![Pelaku UMKM menata produk UMKM yang dijual saat Promo 11.11 Gerai UMKM Ciledug Prima yang digelar di Kantor Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/11/34022-promo-umkm-1111.jpg)
Kita itu masih mikro dan itu jumlahnya masih banyak yaitu 63 juta ini tahun 2020 atau sekitar 98,68 persen. Jadi dari 100 persen usaha di indonesia, 98 persennya itu hampir 99 persennya usaha mikro nanti naiknya ke kecil, naiknya cuma 1,22 menengahnya cuma 0,9 dan usaha besar itu hanya 0,01 persen.
Ini menjadi fenomena yang cukup unik kenapa? Dari jumlah ekspornya pun, kita bisa lihat persentasenya masih kecil. Di sini kita bisa lihat bahwa 98,7 persen usaha mikro itu kita sebutnya panglima tanpa pasukan atau CEO. CEO bukan eksekutif tapi chief everything officer, yang jualan gue, yang nerima tamu gue, yang jadi akuntansi gue, semuanya gue.
Itu semua sudah menjadi usaha profil mikro itu rata-rata starting dari seperti itu. Nah ternyata struktur ini, kita teliti itu sudah 10 tahun itu makin sama bentuknya seperti piramida. Paling berubahnya hanya berapa juta, berapa persen kecil sekali, tapi masih tetap besar di mikro.
Usaha besar hanya 5.500, sedangkan kalau kita bandingkan, dengan negara-negara maju, biasanya rasio usahanya 0,2 persen jadi jika kita ingin maju, kita juga harus memajukan usaha dari mikro kecil menengah naik kelas menjadi usaha besar yang tadinya 5.500.
Sebenarnya yang bagus adalah 120.000 usaha besar kalau kita mau patokannya negara maju.
Menurut mba Deasy, kenapa UMKM harus go digital?
Baca Juga: Pemberdayaan Disabilitas untuk Mengelola Kedai Difabis Coffee & Tea
Ini tahun 2018, 98,7 persen nya adalah usaha mikro di mana rata-rata omsetnya 300 juta pertahun, jadi satu omset mikronya itu sekitar 84 juta atau sekitar 7 juta perbulan kalau kita lihat dari sisi omsetnya seperti ini.