Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie: Harmonis dan Toleransi Kunci Kemajuan

Selasa, 23 Maret 2021 | 07:40 WIB
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie: Harmonis dan Toleransi Kunci Kemajuan
Ilustrasi wawancara. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie. [Foto: Ocsya Ade CP / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Motivasinya, kita ingin menyampaikan bahwa setiap orang pasti punya kelebihan. Lalu, setiap orang pasti bisa melakukan jika diberikan kesempatan.

Jika dulu orang Tionghoa dikatakan tidak banyak berjuang untuk negara, hanya bisnis mencari uang, padahal pada hakikatnya walaupun pebisnis, (mereka) tetap memiliki kontribusi untuk negara, misalnya dengan membayar pajak; meskipun tidak berjuang secara langsung.

Maka dari itu, kita ingin membuktikan bahwa kita minoritas Tionghoa juga bisa memimpin, tanpa harus melihat suku dan agama. Jadi itu yang kita lakukan. Itu motivasi kita untuk masuk politik.

Bagaimana rasanya menjadi kepala daerah perempuan Tionghoa pertama di Indonesia?

Menjadi wali kota tentunya penuh dengan banyak tantangan. Walaupun saya sebelumnya (pernah) menjadi Ketua DPRD Kota Singkawang. Waktu itu satu tahun sebelum saat pencalonan, ada isu saya PKI, sampai ada dibuatkan satu LSM yang baru untuk melaporkan saya ke dewan, demo ke kantor polisi. Itu menjadi tantangan untuk kita.

Intinya adalah, aksi itu untuk menggagalkan saya mendapat partai untuk maju sebagai wali kota. Saya pikir, justru semakin ditantang, kita ingin membuktikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah kita semua sama, tidak memandang suku, sesuai UUD 1945.

Sebagai pemimpin, Anda tentunya mempunyai impian. Nah, Kota Singkawang impian Tjhai Chui Mie itu seperti apa?

Saya ingin membangun Kota Singkawang tanpa jalan rusak. Lalu, tidak (ada) terjadi banjir. Kita juga punya impian memiliki bandara. Karena kota yang maju itu harus didukung infrastruktur baik. Membangun daerah itu sama dengan tubuh manusia. Kalau peredaran darah baik, maka akan segar. Sama dengan kota, (untuk) maju harus didukung infrastruktur.

Maka dari itu, yang menjadi fokus kita salah satunya (adalah) pembangunan bandara. Perjuangan ini sudah dilakukan tiga periode pemimpin sebelumnya. Ketika terpilih sebagai Wali Kota Singkawang, saya berjuang dan berhasil membebaskan lahan pada Mei. Kemudian kita menyerahkan alas hak kepada Kementerian Perhubungan. Lalu kita sampaikan perencanaan pembangunan bandara.

Baca Juga: Bandara Semelagi Singkawang Uji Coba Penerbangan, Ini Rute dan Tarifnya

Sejauh ini kita sudah mengganti tiga arsitek dalam membangun pemetaan Singkawang. Sehingga dalam memaparkan untuk investasi, mereka bisa menilai dan melihat peluangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI