Ulama Banten, Abuya Muhtadi Dimyathi: Tolong Bersama Jaga Moral Anak Bangsa

Rabu, 21 April 2021 | 11:18 WIB
Ulama Banten, Abuya Muhtadi Dimyathi: Tolong Bersama Jaga Moral Anak Bangsa
Ilustrasi wawancara. Abuya Muhtadi Dimyathi, ulama kharismatik Banten. [Foto: Saepulloh / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kalau pun saya anak Abuya, saya gak bisa nyontoh seperti Abuya almarhum (Abuya Dimyathi). Kalau kaya Abuya mah gak bisa. Minimal setengah-setengahnya (jika sholat tarawih), dari jam 11 sampai jam 1 malam. Tapi kalau Abuya (almarhum) dulu mulainya setengah sembilan, berhenti setengah empat sholat tarawihnya.

Kalau boleh tahu, jumlah santri di sini sekarang ada berapa? Berasal dari mana saja?

Banyak santri di sini. Gak ada orang Banten mah, kebanyakan dari luar, ada yang dari Kalimantan dan lainnya.

Selain sebagai pengasuh di pondok pesantren dan juga memimpin pengajian di masyarakat, Abuya ada aktivitas lain?

Anak-anak bangsa harus dijaga. Saya punya organisasi namanya RPM (Relawan Pencegah Maksiat). Karena itu kerusakan-kerusakan (moral) siswa-siswi di Banten ini sudah parah. RPM setiap malam Minggu punya tugas (melakukan operasi pekat). Kalau dari jam 10 (siang) sampai jam 10 (malam), itu tugas negara yakni Satpol-PP. Nah, dari jam 10 (malam) sampai pagi dilanjutkan oleh RPM.

Alasannya Abuya mendirikan RPM?

Dulu saya Ketua Dewan Syuro PKB dari 1997 hingga 2010. Tahun 2010 kan habis. Eh, ada (berita) di koran, di salah satu kampung di rumah kosong, ada wanita satu dihajar (disetubuhi -Red) sama 11 orang selama seminggu.

Abuya Muhtadi Dimyathi dan dokumen ormas RPM (Relawan Pencegah Maksiat) yang didirikannya. [Suara.com / Saepulloh]
Abuya Muhtadi Dimyathi dan dokumen ormas RPM (Relawan Pencegah Maksiat) yang didirikannya. [Suara.com / Saepulloh]

Kata saya ke orang PKB (waktu itu), kalau bohong (beritanya), kita tuntut wartawannya. Ternyata ya Allah, ya Allah.. (benar) korbannya gak sadar sampai sekarang karena trauma. Usianya juga baru kelas 1 SMP.

Makanya saya sampaikan kepada kawan-kawan, ke guru-guru, ke dosen-dosen, kalau saya punya organisasi RPM. Ini isinya (untuk) menjaga anak bangsa dari (dampak negatif) handphone dan motor.

Baca Juga: Masjid Peninggalan Kesultanan Banten

Saya dari tahun 2010 sampai sekarang sekitar 5.000 pasangan yang (sudah) dinikahkan. Kalau udah parah dinikahkan, karena (pasangan muda-mudi yang bukan muhrim) itu melakukan hal yang tidak terpuji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI