Gubernur Riau Syamsuar: Warga Sekarang Antusias Ikut Vaksinasi, Kita Harus Maksimalkan

Kamis, 02 September 2021 | 15:35 WIB
Gubernur Riau Syamsuar: Warga Sekarang Antusias Ikut Vaksinasi, Kita Harus Maksimalkan
Ilustrasi wawancara. Gubernur Riau Syamsuar. [Foto: Dok. Media Center Pemprov Riau / Olah gambar: Suara.com]

Itu bagaimana mengantisipasinya, Pak? Kan mungkin karena banyak sekali orang yang masuk, akhirnya nggak semuanya terdeteksi.

Diharapkan melalui peran RT bisa bersikap. Seperti dulu, kan biasanya di RT ada posnya semacam Siskamling. Jadi, harapan kami dulu, (saat) baru-baru dulu ada Covid, tahun lalu, itu kan istilahnya ada ODP ada PDP. Jadi, sebenarnya ODP itu bagus. Jadi ada orang datang, nanti dicek. Apabila dia tak sehat, tentunya dia diisolasi dulu di rumah atau di rumah keluarganya. Sehingga kita tahu, nanti mereka ke mana-mana, khawatir Bu. Nanti tahu-tahu mereka tidak sehat, rupanya terkonfirmasi dengan positif. Jadi, peran-peran RT yang kita harapkan, sehingga mereka bisa melakukan deteksi dini di wilayah masing-masing.

Pengawasan seperti itu masih berjalan sampai sekarang kan, Pak?

Masih, Bu, masih. Itu kan PPKM masih berjalan, PPKM Mikro. Kita punya pos PPKM di semua wilayah. Kalau tak jalan, tak mungkin (angka kasus Covid-nya) menurun. Karena jalan, makanya turun. Sekarang kasus aktif kita ada 10.315 orang seluruh Riau.

Ini ada penanya lagi, soal warga Riau yang kesulitan mendapatkan vaksinasi dosis kedua, padahal mereka sudah datang ke tempat vaksin. Itu bagaimana tanggapannya, Pak Gub?

Itu sebenarnya sudah sering disampaikan kepada masyarakat melalui media. Itu yang saya sampaikan kepada Ibu tadi, yang menjadi problem (adalah) karena kekurangan vaksin. Pada akhirnya, orang yang sudah vaksin pertama, yang kedua belum bisa dilakukan, akhirnya (mereka) pulang. Itu yang menjadi persoalan.

Jadi, kita harapkanlah dalam waktu dekat ada tambahan vaksin, sehingga tidak terpengaruh dengan persoalan yang disampaikan warga tadi. Itu benar. (Mereka sudah) 28 hari tapi belum bisa divaksin (lagi).

Ini barangkali harapan warga kiranya. Kami sudah sampaikan juga pada teman-teman (aparat), agar apabila vaksin datang, harusnya diutamakan dulu untuk yang vaksin kedua. Itu juga kami sampaikan kepada rekan-rekan kami di kabupaten/kota.

Sosialisasinya seperti apa nih, Pak Gub, biar warganya nanti yang sudah datang tidak merasa sia-sia?

Baca Juga: Bowo Leksono: Ingin Festival Film Purbalingga Kelak Jadi Terminal Karya-karya Bagus

Ya, solusinya tentu melalui aplikasi, kemudian melalui puskesmas. Kita harapkan data-data itu semua ada di semua sarana kesehatan. Jadi, tentunya, harus disampaikan kepada masyarakat, termasuk tentunya tadi juga dapat masalah di Dumai tadi. (Itu ada) Dia vaksin di satu tempat, vaksin kedua di tempat lain. Kadang-kadang juga (itu) di situ. Nanti akan kita perbaiki temuan-temuan di lapangan.

Apakah masyarakat tidak mendapatkan informasi secara online, begitu?

Ada. Untuk Ibu ketahui, sekarang ini dengan orang antusias yang saya katakan tadi, orang lewat aplikasi seperti meninjau di tempat Unilak (Universitas Lancang Kuning), itu semuanya orang yang dilayani (harusnya) yang di aplikasi. Tapi yang datang itu juga yang tak masuk (lewat) aplikasi. Tapi kalau ada orang datang dan masih ada vaksin, tetap kami layani. Cuma, persoalannya kan, kalau vaksin nggak ada, hehe.

Makanya saya katakan, dulu awal-awal Covid-19, paling susah sekali memvaksin orang. Kalau sekarang, dari aplikasi orang datang juga, tanpa aplikasinya orang (pun) berbondong-bondong. Jadi itulah kesulitan yang dihadapi oleh Pemda. Jadi kalau vaksinnya ada, banyak, berlebih seperti Jawa, itu aman.

Pak Gub tadi menyinggung soal awal-awal Covid, di mana banyak yang tidak percaya dengan adanya Covid-19. Ini sudah berjalan setahun lebih, bagaimana keadaan di Riau? Apakah masih ada orang atau kelompok-kelompok komunitas warga yang sama sekali tidak percaya dengan Covid-19?

Masih ada, Bu. Masih. Tapi kan terbatas jumlahnya. Saya dapat informasi masih ada yang mengatakan Covid-19 perbuatan manusia. Jadi, mereka tak tahu, (karena) mereka belum kena. Kalau saya kan sudah kena, saya bisa mengatakan apa adanya. (Covid) Buatan Allah SWT, saya bilang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI