Tadi juga barusan di pondok acara, masih ada orang tega hari ini dia mengatakan ini perbuatan manusia. Masih ada juga yang seperti itu, tapi tidak banyak, lah. Dulu, banyak orang sulit cari vaksin, sekarang kewalahan. Saya dulu terpaksa mengumpulkan tokoh, pimpinan masyarakat, paguyuban, dan tokoh masyarakat. Semua ini saya gunakan agar mau membantu pemerintah untuk bersedia di vaksin. Kalau sekarang gak payah lagi, kewalahan kita.
Pak Gub, ini saya ingin menyinggung soal penduduk Sakai sudah divaksin. Itu mereka ada yang nggak punya nomor kependudukan kan?
Iya, Bu. Tetap kami vaksin.
Tapi bagaimana mendatanya?
Catatannya dari desa aja, Bu. Kan, tak mungkin (tidak divaksin). Dia kan warga kita. Ibu tahu lah, kalau warga Sakai. Juga kemarin di Rokan Hulu, itu (warga) Bonai, sama saja. Juga di Talang Mamak, semua. Masih ada warga kita yang tak memiliki NIK, Bu. Tapi tak mungkin kita abaikan, sementara mereka itu warga kita juga. Sementara kami berpendapat untuk suntik (vaksin) saja mereka.
Berarti, datanya..?
Ya, (dicatat) secara manual saja, Bu.
Tapi tetap masuk ke pemerintah daerah, ya?
Masuk, Bu, masuk.
Baca Juga: Bowo Leksono: Ingin Festival Film Purbalingga Kelak Jadi Terminal Karya-karya Bagus
Oke. Ini ada pertanyaan terakhir, Pak. Bisa dijabarkan kendala proses vaksinasi di Riau seperti apa? Selain tadi soal kekurangan stok vaksin.
Ya, kalau kendala kami, sebenarnya sekarang tidak ada. Apalagi daerah kepulauan, sekarang bisa kita vaksin, apalagi juga ada bantuan dari TNI Angkatan Laut. Mereka turun. Jadi, no problem Bu. Hanya (soal) kekurangan vaksin saja. Sebab tenaga medis kita juga banyak di daerah.
Pada waktu nanti vaksinnya (sudah) banyak, kita gotong-royong. Ada unsur dari pemerintah, ada unsur dari rumah sakit swasta, ada unsur dari TNI, termasuk dari Polri, jadi kita gotong-royong bersama-sama. Tidak ada masalah, termasuk daerah kepulauan yang saya sampaikan tadi. (Ke) Suku-suku terasing juga bisa kita laksanakan. Ini sebentar lagi, mungkin minggu depan, kita laksanakan di Suku Kuala. Suku Kuala ini jauh di pulau, artinya terpencil. Itu juga di daerah perairan, ada titik-titik pula yang akan dilaksanakan vaksinasi.
Andaikata Pak Gub sudah selesai melaksanakan program vaksinasi, apa Pak Gub juga menaruh target bisa mencapai herd immunity di Riau? Dan kapan itu kira-kira, Pak?
Kami sudah targetkan Bu, minimal (kan) 10 ribu satu hari, dan bahkan kami bisa maksimalkan 35 ribu. Pada waktu Hari Bhayangkara kemarin kita bisa capai 35 ribu satu hari. Jadi, makanya dengan antusiasme masyarakat, kami jamin berapa pun vaksin diberikan pada kami, Insya Allah akan kami gunakan dengan baik.
Apakah memiliki target akan selesai pada bulan apa proses vaksinasinya?