Kepala MAN Insan Cendekia Serpong Abdul Basit: "Outcome" Pendidikan Harus Jelas, Terukur

Rabu, 20 Oktober 2021 | 07:10 WIB
Kepala MAN Insan Cendekia Serpong Abdul Basit: "Outcome" Pendidikan Harus Jelas, Terukur
Ilustrasi wawancara. Kepala MAN Insan Cendekia Serpong, Abdul Basit. [Foto/olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pendidikan yang diterapkan itu umum, dan ada model asramanya juga ya?

Anak-anak kita semua berasrama. Jadi, siswa yang masuk ke MAN IC Serpong (itu) wajib berasrama. Total hari ini ada 412 siswa, karena setiap angkatan kami dibatasi hanya menerima 140 siswa.

Nah, soal prestasi, MAN IC Serpong ini kan menjadi sekolah terbaik se-Indonesia berdasarkan nilai rata-rata UTBK ya. Bagaimana menurut Anda soal (capaian) prestasi tersebut?

Saya kira kalau bicara prestasi, sebenarnya itu bonus, ya, karena target utama kami sebenarnya bukan menjadi yang terbaik, tapi bagaimana siswa-siswi kami melanjutkan studi setelah lulus dari MAN IC tembus ke perguruan tinggi favorit di Indonesia maupun di luar negeri. Itu target utamanya. Kemudian (jika) akhirnya kami menjadi yang terbaik di Indonesia, saya kira itu bonus. Karena untuk bisa tembus ke perguruan tinggi terbaik itu nilainya harus tinggi. Ketika nilai tinggi dan seluruh siswa ikut mempersiapkan tembus ke perguruan favorit, maka secara otomatis pada akhirnya memang kami jadi yang terbaik.

MAN Insan Cendekia Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (12/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
MAN Insan Cendekia Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (12/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Apa sih yang telah dilakukan sehingga MAN IC Serpong bisa jadi madrasah terbaik berdasarkan nilai rata-rata UTBK itu?

Apa yang dilakukan pasti panjang, dan di MAN Insan Cendekia dari awal kita memang sudah bersepakat dengan siswa, dengan guru, dengan orangtua, bahwa ketika masuk ke MAN IC, output dan outcome-nya harus jelas. Kita sudah menjaring anak-anak, kemudian mempersiapkan anak-anak kita dengan kegiatan pembelajaran yang memang fokus kita, memang tujuan (itu) tadi. Sehingga anak-anak kita sudah terbiasa dari masuk, mereka sudah tahu tujuan akhirnya, (bahwa) mereka memang harus tembus ke perguruan tinggi favorit baik di dalam ataupun luar negeri. Sehingga semua proses pembelajarannya akan mengacu ke sana.

Belakangan ini kan pembelajaran dilakukan secara daring (karena pandemi Covid-19). Itu bagaimana aktivitas belajar bisa tetap berjalan efektif sehingga malah mampu menjadi yang terbaik berdasarkan nilai UTBK?

Saya kira, itu yang saya harus acungi jempol ke anak-anak saya di MAN IC. Ternyata pandemi ini tidak mempengaruhi pola belajar mereka. Begitu pun guru-guru, saya juga harus acungi dua jempol kepada mereka. Kenapa? Karena pandemi atau tidak, kami di MAN IC alhamdulillah konsisten, istiqomah dan tetap pada target. Jadi pandemi tidak menjadi halangan buat kami. Pembelajaran daring, saya kira ya, situasinya harus daring (harus ikut). Kementerian Agama juga memfasilitasi dengan aplikasi pembelajaran yang memang dibuat oleh Kementerian Agama, dan itu sangat berguna bagi kita.

Dari tahun ke tahun, infonya banyak orangtua yang memilih agar anaknya masuk ke MAN IC. Menurut Anda, apa sebenarnya yang jadi daya tarik MAN IC sehingga orangtua berbondong-bondong menyekolahkan anaknya ke sini?

Baca Juga: Bupati Solok Epyardi Asda: Dulu Banyak yang Menolak Vaksin, Sekarang Sudah Antre

Kalau ditanya minat siswa yang mendaftar ke MAN IC Serpong, ya, sejak dulu memang selalu tinggi. Pendaftar kita selalu di atas 2.000-an (orang). Tahun 2021 yang terakhir ini kita di angka 2.500 pendaftar, dan itu saya kira ukuran kita sudah sangat maksimal. Sedangkan yang kita terima hanya 140.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI