Lagi, saya beritahu supaya clear. Saya menganalisis dan memperhatikan dengan seksama Jerman, China, Jepang... Karena dia kan terlihat baca analisis dan Anda harus membacanya. Jadi propaganda di sini... panutan Mr. Putin. Yang mereka katakan adalah buat kebohongan yang sangat-sangat aneh, seakan-akan tidak bisa dipercaya sama sekali, dan maka orang lain akan mempercayai kebohongan tersebut. Mereka tahu jika Anda mengetahui kebohongan itu sedikit, mereka tidak akan percaya. Tapi jika kebohongannya besar, maka pasti orang lain akan percaya. Dan apa yang terjadi di Ukraina 8 tahun yang lalu, Rusia mengirim kelompok-kelompok teroris militer ke bagian timur Ukraina. Bukan saja itu, tapi (juga) ke kota-kota utama kota dengan jutaan populasi. Dan mereka suka untuk memprovokasi orang untuk melawan otoriter kota. Hanya di bagian Ukraina Timur mereka sukses.
Kemudian mereka menyerang dari kota ke kota untuk provokasi, (bahwa) banyak pihak-pihak teroris ngebom kantor-kantor dan bangunan-bangunan. Dan kami mengarahkan polisi untuk menangkap atau melawan mereka. Ketika sudah mulai hampir selesai, militer Rusia datang ke Ukraina, dan dalam waktu beberapa hari ribuan orang mati karena tertembak. Dan tentu saja di garis di tempat di mana penjaga militer Rusia duduk itu sudah dikuasai Rusia. Kami tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya di sana. Jadi bagaimana kami bisa melakukan genosida di daerah-daerah tersebut yang kami sendiri tidak mengontrol. Tidak ada tentara Ukraina, tidak ada senjata Ukraina, bagaimana mungkin kami bisa melakukan genosida.
Akan saya tunjukkan buku-buku orang-orang yang keluar dari penjara yang sangat terkenal, bukunya berjudul Isolated. Selama 8 tahun ini ratusan orang Ukraina itu disiksa dan hanya beberapa yang bisa kabur. Mereka yang berhasil kabur mengatakan hal yang luar biasa. Ketika mereka memberi tahu Anda akan hal ini, Anda mungkin tidak akan percaya. Dan kemudian ketika memberitahukan tentang badan mereka, yang ada simbol Ukraina di badan mereka disiksa. Jika ada simbol Ukraina, dipotong tangannya, dipotong kakinya. Dan saya mohon dari berita-berita itu adalah kejadian yang sama. Mereka melakukan hal yang buruk, kemudian ketika orang-orang tahu mereka bilang bahwa Ukraina yang melakukan hal yang buruk. Dan mereka membuat ancaman bagi Ukraina, namun di saat yang sama mereka mengatakan bahwa Ukraina mengancam Rusia. Tapi ketika mereka mendapatkan pengaruh mereka di wilayah-wilayah mereka, mereka mengatakan bahwa NATO membawa pengaruh mereka ke Eropa. Tapi jika Anda dengarkan apa yang mereka katakan dan pikirkan hal yang sebaliknya, itulah yang sebenarnya mereka lakukan.
Tadi Anda sempat menyinggung sedikit tentang sikap Indonesia terhadap apa yang terjadi di ukraina dan Rusia kan? Sebenarnya apa sih yang diharapkan, misalnya oleh Anda sendiri atau Pemerintah Ukraina, terhadap Pemerintah Indonesia, (artinya) sikapnya terhadap invasi ini, kejadian ini?
Oh, iya. Saya sangat menghargai Indonesia dan perjuangan Indonesia. Saya menghormati semangat "merdeka" dari orang-orang Indonesia. Saya menyadari bahwa jalan perkembangan Indonesia, jalan Indonesia untuk merdeka, jalan pendewasaan suatu negara. Saya tidak melebih-lebihkan bahwa saya mengatakan Indonesia pada saat ini bukan saja pemimpin regional. Karena dilihat dari Presidensi G20, saya dapat mengatakan (bahwa) meskipun Anda tidak memiliki senjata nuklir, pasti tidak ada keputusan di dunia diambil tanpa keputusan Indonesia. Pengaruh Indonesia itu sedang berkembang. Apa pun yang Indonesia katakan dengan lantang, itu tidak akan ditolak atau didiamkan oleh orang mana pun, baik negara mana pun, Amerika, China, Rusia atau siapa pun di dunia ini.
Tidak ada yang bisa mendiamkan salah satu kekuatan global. Jadi yang saya harapkan dari Pemerintah Indonesia adalah berdiri dengan secara lantang (menyatakan) bahwa mereka menentang agresi Rusia ke Ukraina. Dan saya berharap dari Pemerintah Indonesia, parlemen Indonesia, berdiri dengan tegas dan menyatakan kepada Putin untuk menghentikan agresi. Karena Ukraina selalu siap untuk mencari solusi damai dari masalah apa pun. Tapi kami tidak mungkin untuk berdiskusi, karena saat ini pun orang-orang sedang mati. Tidak ada ruang untuk negosiasi ketika orang-orang dibom semua.
Jadi saya harapkan bahwa pemerintah dan parlemen Indonesia, jika orang-orang Indonesia lagi-lagi berdiri dan berbicara dengan lantang, dan mengusahakan Putin menghentikan perang saudara ini, dan menarik tentaranya dari Ukraina. Itu saja yang saya harapkan. Dan setelah ini, setelah menghentikan Putin, setelah ini saya harapkan Indonesia untuk ikut partisipasi dalam proses perdamaian. Karena saya yakin Indonesia mengerti apa yang dibutuhkan untuk merdeka, dan untuk mempertahankan perdamaian.
Dan proses negosiasi seperti ini di Ukraina, yaitu berdialog dengan Rusia, itu tentu akan butuh moderator dalam proses ini. Karena dialog dengan Rusia itu hal yang sulit dilakukan. Saya dengan tulus berharap bahwa Indonesia akan berperan dari (penyeru perdamaian?) ke koordinator dan negosiator. Karena lagi-lagi Indonesia adalah negara damai dan melakukan segala hal untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah, bagaimana Indonesia menjaga dialog ketika terjadi keributan antar-negara. Saya menghargai hal ini.
Apa lagi yang saya harapkan dari Indonesia, adalah saya ingin bantuan militer, karena korban jiwa dan bangunan yang dihancurkan itu sangat banyak. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan militer dari pemerintah. Sesuatu seperti ini tidak akan pernah dilupakan bangsa dan negara, sama seperti Indonesia pasti mengingat tahun 1945, 1949, 1948. Ketika kami berperang melawan penjajah, dan Ukraina tidak pernah memiliki raja, tidak pernah memiliki kerajaan. Selalu saja demokrasi, orang selalu memilih pemimpin. Tentu orang tidak akan melupakan ini, terbantu dari Indonesia. Bantuan apa pun dari pemerintah, dan bantuan perkataan apa pun dari orang-orang yang berpengaruh atau pemerintah, dari parlemen atau orang-orang yang terkenal, dari siapa pun itu, akan sangat membantu dan tak terlupakan oleh bangsa Ukraina.
Baca Juga: Via Telepon, Menlu China dan Ukraina Bicarakan Situasi di Tengah Invasi Rusia
Oke, ini mungkin bisa jadi pertanyaan terakhir. Soal perkembangan terbaru terkait dengan perundingan delegasi Ukraina dengan Rusia, kabarnya tidak menemui kata sepakat. Nah, bisakah Anda jelaskan, seperti apa? Kenapa sampai tidak menemui kata sepakat?
Bahkan orang mana pun mengerti dua hal, yaitu pertama, kita tidak mungkin negosiasi perdamaian, namun di saat yang sama Rusia membunuh warga sipil. Tidak mungkin bisa jika bernegosiasi (selubung?) seperti negosiasinya terbuka. Kenapa mereka melakukan ini? Ada dua alasan. Satu karena untuk mengambil waktu (berikut?), karena rencana mereka adalah melakukan serangan militer. Sekarang mereka kembali untuk satu, dua kali serangan, jadi mereka menggebrak waktu.
Maka dari itu mereka menggunakan tahap negosiasi ini untuk mempersiapkan serangan baru. Ketika banyaknya negara di dunia itu mendukung, tapi banyak negara juga yang mengatakan bahwa kalau kami mendukung Ukraina, kami mengerti alasan Rusia demi disabilitas, menginginkan perdamaian seperti pihak-pihak (yang mau) komunikasi... Kita sedang diserang secara langsung, bukan sekadar pertengkaran biasa. Ini adalah perang, agresi nyata. Rusia tidak pernah bernegosiasi. Mereka tidak (akan) pernah meninggalkan Ukraina, kecuali dunia mengambil perannya dengan mengatakan tidak.
Ini spesifik dari rezim. Mereka pasti menuduh Ukraina tidak mau melakukan negosiasi atau melakukan dialog. Itu adalah tindakan bijak untuk jalan tersebut, tapi tidak berguna.
Pihak Ukraina sudah jelas menghentikan tentara (Biden?) dengan pasukannya, atau dua hari ketika tentara Rusia menyerang kami, bisa stop.
Artinya, pihak Ukraina sendiri ingin berunding, begitu, tetapi pihak Rusianya (harus) gencatan senjata lebih dulu, tidak melakukan invasi?