Wawancara Eksklusif Dubes Ukraina: Rusia Penuh Propaganda dan Tipu Daya, Indonesia Tolong Aktif Bantu Kami

Rabu, 02 Maret 2022 | 22:03 WIB
Wawancara Eksklusif Dubes Ukraina: Rusia Penuh Propaganda dan Tipu Daya, Indonesia Tolong Aktif Bantu Kami
Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia, Vasyl Hamianin ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di kantornya di Kedutaan Besar Ukraina, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Oke, langkah pertama, mereka harus berhenti menyerang. Ini merupakan dasar untuk negosiasi, berhenti menyerang. Mungkin selanjutnya bisa melakukan dialog, tapi step pertama mereka harus berhenti membunuh warga sipil, tidak menembakkan peluru, dan pengeboman lainnya. Jika mereka tetap melakukan ini, kita tidak akan bisa bernegosiasi. Jadi mudah untuk mengatakan bahwa, bayangkan ada dua orang berantem di jalan, lalu ada orang yang datang dan mengatakan "Harusnya kalian bernegosiasi", "Kenapa kalian berantem? Ada apa ini?" Apa yang harus mereka lakukan untuk mengatakan sesuatu ketika berantem, karena mereka sedang bertengkar, tidak berbicara. "Berhenti bertengkar. Apa yang terjadi?" "Dia manasin gue, bla-bla-bla..." baru sekarang mereka bisa mulai bicara. Itu lebih mudah untuk mengerti situasinya. Ketika berperang, tidak mungkin berbicara, dan ketika sedang berbicara tidak mungkin berperang.

Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia, Vasyl Hamianin ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di kantornya di Kedutaan Besar Ukraina, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di kantornya di Kedutaan Besar Ukraina, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Satu lagi mungkin. Putin kemarin sempat bilang kalau dia ingin menghentikan invasi ini sebenarnya, jika Ukraina bersikap netral dulu, tidak berpihak ke negara-negara Barat atau NATO. Nah itu, pendapat Anda bagaimana?

(Oh) Tuhan! Kamu tahu, selama 30 tahun Ukraina merdeka, setelah... skala kerja sama NATO dengan Rusia lebih besar dari Ukraina dengan NATO. Mereka banyak pertukaran, banyak melakukan latihan militer. Itu satu hal. Ingat. Hal kedua, NATO dibentuk setelah Perang Dunia II, bukan untuk menyerang siapa pun. NATO itu untuk bantuin, menjaga dari penyerangan apa pun, seharusnya untuk melindungi. Bahkan senjatanya NATO pun itu untuk melindungi. Kenapa NATO itu penting untuk berbagai negara, karena alasan-alasan yang sama saat Perang Dunia II. Negara kecil tidak bisa melindungi negara mereka untuk waktu yang lama. Lalu Hitler menduduki Polandia, dan bagian-bagian lainnya. Negara kecil itu tidak mungkin, tidak mudah bagi mereka untuk melawan musuh. Karena seorang tikus tidak mungkin menyerang beruang; walaupun tetap berjuang, tapi pasti akan mati.

Jadi ide NATO adalah untuk menyatukan negara kecil, untuk menjaga perdamaian. Jika ingat satu hal, semua negara itu adalah bagian NATO, tidak mungkin melakukan perang. Simpelnya, NATO itu ada untuk menjaga.

Jika kamu lihat Ukraina dan Rusia, Rusia itu negara di mana ada beribu rudal. Sedangkan negara yang memiliki tentara besar dan dulu biasanya... Sekarang Ukraina dengan Georgia. Setiap Rusia menjelaskan kejadian buruknya itu, dia mengatakan bahwa dirinya diancam siapa? Dari Georgia? Saya minta maaf terkait perbandingan ini, tapi jika semua orang mengatakan bahwa Indonesia diserang Singapura, lihat saja dari ukurannya. Negara itu tidak mungkin menyerang karena kecil ukurannya. Jadi ancaman apa yang Rusia bicarakan? Retorika ini, bahwa mereka mengatakan dirinya merasa terancam oleh Ukraina dengan Nato. Ukraina tidak mendikte Rusia.

Kita tidak memerintah Indonesia untuk menjadi bagian dari Asia Tenggara. Itu keputusan kalian, itu peraturan kalian. Itu seperti roda politik kalian, itu keputusan Indonesia. Ukraina tidak memerintahkan China untuk menjadi partisipan di Shanghai Trade Organization atau tidak. Itu keputusan mereka. Kami tidak memberi tahu Rusia apa yang harus mereka lakukan, bagaimana mengatur sebuah negara, dari siapa harus dapatkan teman, siapa yang tidak. Ukraina tidak memberi tahukan orang-orang apa yang mereka lakukan. Kamu punya cara sendiri, kita punya tujuan sendiri. Kami punya masa depan, dan kami ingin menentukan tujuan kami sendiri. Ini bukan hanya tidak adil (ketika) Rusia mengatakan bahwa "Ukraina join NATO atau Uni Eropa maka kami akan menyerang Ukraina". Itu semua tidak adil. Ini gila. Apa yang mereka inginkan? Ehm, jika Anda punya waktu, di kesempatan lainnya saya akan kasih tahu sebuah sejarah.

Tapi, saya ulangi kembali bahwa kami sudah melawan penjajah Federasi Rusia, selama ratusan tahun. Sejak 1954 (mereka) selalu menyerang, (kami) mencoba keluar dari semua tekanan, dari dampak penjajahan Rusia, bertahun-tahun ini tidak berhenti. Ini adalah salah satu poin menakutkan Putin karena kehilangan Ukraina. Dia mengerti bahwa Ukraina ingin menjadi demokratis, bebas, mandiri, dan bahagia. Itu yang membuatnya menjadi tidak bahagia.

Saya punya argumen penting. Jika saya bertanya tentang abad ke-20, saat gencar-gencarnya apa yang terjadi di sana? Kalian pasti menyebutkan Perang Dunia II, Perang Dunia I, mungkin perang di China, atau kejadian genosida, mungkin holocaust, mungkin yang lainnya. Apa pun itu, akan menjadi tragedi buat diri kalian. Tapi tragedi besar pribadi bagi Putin, Anda bisa cek konferensi 2007/2008 kalau tidak salah, ia menyampaikan satu pidato yang sangat simbolik. Putin mengatakan bahwa tragedi terbesar adalah runtuhnya (Uni Soviet). Itu adalah tragedi pribadinya Putin dan dia sangat menginginkan itu kembali.

Jika Anda pikirkan lagi, ada berapa banyak kejadian yang ada di abad 20? Ketika 14 negara menjadi merdeka, ketika Uni Soviet runtuh. Dan dalam pidatonya, wawancara, dan menjawab pertanyaan, Putin seringkali merasakan anti Rusia, tidak ada negara. Rusia tidak mengakui kedaulatan negara Ukraina, kemerdekaan Ukraina. Bagaimana pun Ukraina mencoba pergi, tapi tidak sini kembali, kembali ke rumah. Ini adalah alpha dan omega, ini adalah awal dan akhir dari ideologinya Putin.

Baca Juga: Via Telepon, Menlu China dan Ukraina Bicarakan Situasi di Tengah Invasi Rusia

Tapi untuk posisi Ukraina sendiri, apakah emang sudah bergabung dengan NATO, atau ada keinginan bergabung dengan NATO? Jika belum, apa tujuannya kalau misalnya ingin bergabung dengan NATO?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI