Tidak ada yang bisa mendiamkan salah satu kekuatan global. Jadi yang saya harapkan dari Pemerintah Indonesia adalah berdiri dengan secara lantang (menyatakan) bahwa mereka menentang agresi Rusia ke Ukraina. Dan saya berharap dari Pemerintah Indonesia, parlemen Indonesia, berdiri dengan tegas dan menyatakan kepada Putin untuk menghentikan agresi. Karena Ukraina selalu siap untuk mencari solusi damai dari masalah apa pun. Tapi kami tidak mungkin untuk berdiskusi, karena saat ini pun orang-orang sedang mati. Tidak ada ruang untuk negosiasi ketika orang-orang dibom semua.
Jadi saya harapkan bahwa pemerintah dan parlemen Indonesia, jika orang-orang Indonesia lagi-lagi berdiri dan berbicara dengan lantang, dan mengusahakan Putin menghentikan perang saudara ini, dan menarik tentaranya dari Ukraina. Itu saja yang saya harapkan. Dan setelah ini, setelah menghentikan Putin, setelah ini saya harapkan Indonesia untuk ikut partisipasi dalam proses perdamaian. Karena saya yakin Indonesia mengerti apa yang dibutuhkan untuk merdeka, dan untuk mempertahankan perdamaian.
Dan proses negosiasi seperti ini di Ukraina, yaitu berdialog dengan Rusia, itu tentu akan butuh moderator dalam proses ini. Karena dialog dengan Rusia itu hal yang sulit dilakukan. Saya dengan tulus berharap bahwa Indonesia akan berperan dari (penyeru perdamaian?) ke koordinator dan negosiator. Karena lagi-lagi Indonesia adalah negara damai dan melakukan segala hal untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah, bagaimana Indonesia menjaga dialog ketika terjadi keributan antar-negara. Saya menghargai hal ini.
Apa lagi yang saya harapkan dari Indonesia, adalah saya ingin bantuan militer, karena korban jiwa dan bangunan yang dihancurkan itu sangat banyak. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan militer dari pemerintah. Sesuatu seperti ini tidak akan pernah dilupakan bangsa dan negara, sama seperti Indonesia pasti mengingat tahun 1945, 1949, 1948. Ketika kami berperang melawan penjajah, dan Ukraina tidak pernah memiliki raja, tidak pernah memiliki kerajaan. Selalu saja demokrasi, orang selalu memilih pemimpin. Tentu orang tidak akan melupakan ini, terbantu dari Indonesia. Bantuan apa pun dari pemerintah, dan bantuan perkataan apa pun dari orang-orang yang berpengaruh atau pemerintah, dari parlemen atau orang-orang yang terkenal, dari siapa pun itu, akan sangat membantu dan tak terlupakan oleh bangsa Ukraina.
Oke, ini mungkin bisa jadi pertanyaan terakhir. Soal perkembangan terbaru terkait dengan perundingan delegasi Ukraina dengan Rusia, kabarnya tidak menemui kata sepakat. Nah, bisakah Anda jelaskan, seperti apa? Kenapa sampai tidak menemui kata sepakat?
Bahkan orang mana pun mengerti dua hal, yaitu pertama, kita tidak mungkin negosiasi perdamaian, namun di saat yang sama Rusia membunuh warga sipil. Tidak mungkin bisa jika bernegosiasi (selubung?) seperti negosiasinya terbuka. Kenapa mereka melakukan ini? Ada dua alasan. Satu karena untuk mengambil waktu (berikut?), karena rencana mereka adalah melakukan serangan militer. Sekarang mereka kembali untuk satu, dua kali serangan, jadi mereka menggebrak waktu.
Maka dari itu mereka menggunakan tahap negosiasi ini untuk mempersiapkan serangan baru. Ketika banyaknya negara di dunia itu mendukung, tapi banyak negara juga yang mengatakan bahwa kalau kami mendukung Ukraina, kami mengerti alasan Rusia demi disabilitas, menginginkan perdamaian seperti pihak-pihak (yang mau) komunikasi... Kita sedang diserang secara langsung, bukan sekadar pertengkaran biasa. Ini adalah perang, agresi nyata. Rusia tidak pernah bernegosiasi. Mereka tidak (akan) pernah meninggalkan Ukraina, kecuali dunia mengambil perannya dengan mengatakan tidak.
Ini spesifik dari rezim. Mereka pasti menuduh Ukraina tidak mau melakukan negosiasi atau melakukan dialog. Itu adalah tindakan bijak untuk jalan tersebut, tapi tidak berguna.
Pihak Ukraina sudah jelas menghentikan tentara (Biden?) dengan pasukannya, atau dua hari ketika tentara Rusia menyerang kami, bisa stop.
Baca Juga: Via Telepon, Menlu China dan Ukraina Bicarakan Situasi di Tengah Invasi Rusia
Artinya, pihak Ukraina sendiri ingin berunding, begitu, tetapi pihak Rusianya (harus) gencatan senjata lebih dulu, tidak melakukan invasi?